Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 07 Februari 2013

MAKALAH BAHASA INDONESIA PARAGRAF DAN TEKNIK PENGEMBANGANNYA


MAKALAH BAHASA INDONESIA
PARAGRAF DAN TEKNIK PENGEMBANGANNYA
Disusun oleh:
Kelompok 7
Cucu Karlina – 12107020
Ervina Rizky Agia – 12107020
Fathir Riyanti Nurannisa – 12107020
Hanna Hanifa – 1210702028
Idariyah Ulfah Nurulhusna – 1210702031
Biologi VA/ IB





JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN  SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
 2012
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Ilahi Rabbi yang telah menciptakan segala keragaman di muka bumi ini. Shalawat dan salam semoga tercurah selalu kepada Nabi Muhammad Saw. Sebagai utusan Yang Maha Kuasa untuk mengabarkan kebenaran yang hakiki di dunia ini.
Makalah ini disusun untuk memberikan ataupun menambah pengetahuan dan pemahaman bagi siapa saja yang membutuhkan. Kami menyadari bahwa makalah kami ini masih memiliki banyak kekurangan dan sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan guna memperbaiki cara penulisan dan isi makalah ini.
Ucapan terima kasih juga tak lupa kami ucapkan kepada seluruh pihak yang telah membantu kami dalam penulisan makalah ini. Harapan kami semoga makalah  ini bermanfaat bagi kelompok kami khususnya dan bagi pembaca pada umumnya, Amin.




Bandung, November  2012
Penyusun










DARTAR ISI

 

KATA PENGANTAR ...................................................................................... . i
DAFTAR ISI   .................................................................................................... ii
BAB I  Pendahuluan
1.1  Latar belakang .................................................................................................1
1.2  Rumusan Masalah…………………………………………………………….1
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................ 1
BAB II Pembahasan
2.1 Definisi Paragraf…......................................................................................... 2
2.2 Fungsi Paragraf……….................................................................... ………...2
2.3 Syarat Pembentukan Paragraf................................................................. 3-4
2.4 Jenis-Jenis Paragraf………………............................................................. 4-6
2.5 Metode Pengembangan Paragraf ............................................................ 6-7
BAB III Penutup
Kesimpulan ...........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA  ....................................................................................... iii














BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
            Dalam manulis sebuah karangan atau cerita tentunya selalu dijumpai susunan dari banyak kata yang membentuk kalimat. Kalimat-kalimat tersebut harus dihubungkan lagi sehingga terbentuk sebuah paragraf. Menyusun paragraf berarti menyampaikan suatu gagasan atau pendapat tertentu yang harus disertai alasan ataupun bukti tertentu. Menyusun suatu paragraf yang baik harus memperhatikan beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut antara lain adalah ide pokok yang akan dikemukakan harus jelas, semua kalimat yang mendukung paragraf itu secara bersama-sama mendukung satu ide, terdapat kekompakan hubungan antara satu kalimat dengan kalimat lain yang membentuk alinea, dan kalimat harus tersusun secara efektif (kalimat disusun dengan menggunakan kalimat efektif sesuai ide bisa disampaikan dengan tepat). Oleh karena itu, untuk lebih memahami bagaimana menyusun sebuah paragraf yang benar dan mengetahui berbagai macam jenis paragraf, maka makalah ini disusun agar bisa menambah pengetahuan para pembaca tentang penggunaan paragraf yang baik.

1.2 Rumusan Masalah
a. Apa definisi dari paragraf ?
b. Apa saja syarat terbentuknya sebuah paragraf ?
c. Apa saja jenis paragraf ?

1.3 Tujuan
            Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian serta perkembangan paragraf dan untuk mengetahui jenis-jenis paragraf dalam bahasa indonesia.





BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Paragraf
            Paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan. Paragraf merupakan himpunan kalimat yang saling bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan (Akhadiah, 1991). Keraf (1977), menyebut paragraf dengan istilah alinea. Alinea adalah kesatuan pikiran yang lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat.
            Paragraf atau alinea berlaku pada bahasa tulis, sedangkan pada bahasa lisan digunakan istilah paraton (Brown dan Yule, 1996). Paragraf merupakan suatu kesatuan bentuk pemakaian bahasa yang mengungkapkan pikiran atau topik dan berada di bawah tataran wacana. Paragraf memiliki potensi terdiri atas beberapa kalimat. Paragraf yang hanya terdiri atas satu kalimat tidak mengalami pengembangan. Setiap paragraf berisi kesatuan topik, kesatuan pikiran atau ide. Dengan demikian, setiap paragraf memiliki potensi adanya satu kalimat topik atau kalimat utama dan kalimat-kalimat penjelas. Pikiran utama atau ide pokok merupakan pengendali suatu paragraf (Ramlan, 1993).

2.2 Fungsi Paragraf
1. Penampung fragmen pikiran atau ide pokok
2. Alat untuk memudahkan pembaca memahami jalan pikiran pengarang.
3. Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis.
4. Pedoman bagi pembaca mengikuti dan memahami alur pikiran pengarang.
5. Alat untuk penyampai fragmen pikiran atau ide pokok pengarang kepada para pembaca.
6. Sebagai penanda bahwa pikiran baru dimulai.
7. Sebagai pengantar, transisi, dan penutup (konklusi).



2.3 Syarat Pembentukan Paragraf
            Dalam pembentukan paragraf yang baik terdapat tiga syarat yang harus diperhatikan, yaitu unsur kesatuan, kepaduan, dan kelengkapan.
a. Kesatuan (kohesi)
            Paragraf mengisyaratkan pada adanya persyaratan bahwa suatu paragraf hanya memiliki satu topik, satu pikiran utama. Fungsi paragraf dalam hal ini adalah mengembangkan topik tersebut. Oleh karena itu, pengembangan paragraf tidak dapat dilakukan secara sembarangan, tidak boleh terdapat unsur yang sama seklai tidak berhubungan dengan topik, dan tidak mendukung topik. Penyimpangan pengembangan paragraf akan menyulitkan pembaca, akan mengakibatkan paragraf tidak efektif. Jadi, satu paragraf idealnya hanya berisi satu gagasan pokok satu topik. Semua kalimat dalam suatu paragraf harus membicarakan gagasan pokok tersebut.
b. Kepaduan (koherensi)
            Paragraf sering disebut dengan koherensi. Suatu paragraf bukanlah merupakan kumpulan atau deretan kalimat yang masing-masing berdiri sendiri atau terlepas, melainkan dibangun oleh kalimat-kalimat yang memiliki hubungan timbal balik. Paragraf yang padu akan membuat pembaca mudah memahami dan mengikuti jalan pikiran penulis. Urutan pikiran yang teratur dalam paragraf akan memperlihatkan adanya kepaduan. Bagaimana cara mengembangkan pikiran utama suatu paragraf dan bagaimana hubungan antara pikiran utama dengan pikiran penjelas dapat dilihat dari urutan perinciannya. Perincian dapat dilakukan secara alamiah (kronologis, spasial), dan logis (kausalitas, dedukasi, induksi) (Akhadiah, 1992).
            Paragraf yang padu didukung oleh penggunaan unsur kebahasaan yang baik, yaitu adanya kohesi antar kalimat yang baik. Meski demikian, tidak berarti bahwa paragraf yang kohesif secara otomatis merupakan paragraf yang padu. Dalam tulisan hubung, kata ganti, repetisi.
c. Kelengkapan
            Paragraf mengacu pada adanya pikiran utama yang berwujud kalimat utama dan pikiran penjelas yang berwujud kalimat-kalimat penjelas. Kalimat-kalimat penjelas haruslah menunjang kejelasan kalimat utama. Paragraf dinyatakan sebagai paragraf tidak lengkap jika tidak dikembangkan secara baik oleh karena itu, unsur kelengkapan itu sering pula disebut pengembangan, bahkan ada yang menyebut perkembangan.

2.4 Jenis- Jenis Paragraf
a. Paragraf Deskripsi
Paragraf jenis ini berisi kalimat-kalimat yang mendeskripsikan, menggambarkan sesuatu. Misalnya deskripsi kota Bandung pada pagi hari. Perhatikan contoh berikut.
Bandung masih diselimuti kabut. Orang-orang baru satu dua yang  Bandung lalu lalang. Kendaraan hanya kadang-kadang terdengar menderu. Yang tampak dominan adalah para petugas kebersihan kota. Mereka sibuk membersihkan sampah. Mereka bekerja dengan riang. Kadang-kadang mereka bersenandung disela-sela pekerjaannya. Perlahantapipasti keramaian kendaraan di jalan bertambah sedikit demi sedikit. Bandung sedang menggeliat dari tidurnya.
b. Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang berusaha menjelaskan sesuatu atau memerikan sesuatu. Penjelasan atau pemerian seringkali bertolak dari satu definisi.
Kota Bandung adalah salah satu ibu kota propinsi dari sekian banyak propinsi di Indonesia, yaitu propinsi Jawa Barat. Sebagai ibu kota Propinsi Kota Bandung juga amat dikenal sebagai kota Asia Afrika, yaitu kota tempat berlangsungnya Konferensi Asia Afrika. Selain itu, kota Bandung pun memiliki banyak julukan, diantaranya sebagai Paris van Java.
c. Paragraf Argumentasi
Paragraf argumentasi paragraf  yang  berusaha meyakinkan bahwa hal yang dikemukakan adalah benar. Cara meyakinkan kebenaran itu biasanya dengan cara mengajukan sejumlah fakta. Perhatikan contoh berikut.
Hampir semua orang yang pernah tinggal di kota Bandung menyatakan merasa betah tinggal di kota tersebut. Bahkan, umumnya mereka berusaha tetap tinggal di kota ini. Bisa dimengerti mengapa mereka merasa betah. Kota ini memiliki hawa yang sejuk. Tingkat kriminalitasnya juga relatif kecil bila dibandingkan dengan kota setaranya, Surabaya danMedan misalnya.Terdapat banyak lembaga pendidikan tinggi negeri di dalamnya. Juga, kotanya tidak terlalu besar seperti Jakarta, sehingga dari satu sudut kota kesudut kota lainnya tidak terlalu jauh. Itulah beberapa hal yang menyebabkan para pendatang rela tinggal berdesakan di kota ini.
d. Paragraf Narasi
Paragraf narasi adalah paragraph yang berusaha menceritakan peristiwa demi peristiwa yang dialami seorang tokoh.  Perhatikan contoh berikut.
Hari itu ia telusuri sudut demi sudut kota Bandung yang amat dicintainya seolah-olah tidak mau ada satupun sudut yang terlewat. Setiap sudut yang disinggahinya menyisakan kenangan amat mendalam baginya. Mula-mula ia telusuri sudut Setiabudi. Di wilayah ini ia menyimpan amat banyak kenangan. Penelusuran dilanjutkan ke wilayah balai kota dan sekitarnya. Di sinipun ia amat hanyut dengan kenangan bersama-sama sahabatnya, juga kekasihnya. Lalu, ia lanjutkan menyusuri wilayah alun-alun yang sekarang telah berubahtotal dari masa duapuluh tahun yang lalu. Lagi-lagi ia terhanyut dalam kenangan masa lalunya. Setiap tempat, setiap sudut kota itu, yang ada hanyalah kenangan indah baginya,seluruhnya.

Jenis paragraf berdasarkan letak kalimat utamanya:
1.Paragraf deduktif yaitu paragraf yang kalimat utamanya terletak pada awal paragraf.
2.Paragraf induktif yaitu paragraf yang kalimat utamanya terletak pada akhir paragraf.  Utamanya terletak pada akhir paragraf.
3.Paragraf deduktif-induktif  yaitu paragraf yang kalimat utamanya terletak pada awal dan akhir paragraf.
4.Paragraf tersebar yaitu paragraf yang kalimat utamanya atau gagasan utamanya tersebar pada keseluruhan paragraph (Hastuti PH, 1991). 

2.5 Metode Pengembangan Paragraf
a. Metode klimaks-antiklimaks
    Pengembangan gagasan mulai dari yang rendah ke yang paling tinggi
b. Metode pandangan
    Pengembangan gagasan dengan cara memandang sesuatu
c. Metode perbandingan dan pertentangan
    Pengembangan gagasan dengan menunjukkan persamaan dan perbedaan objek
d. Metode analogi
   Pengembangan gagasan dengan membandingkan segi kesamaan dua hal berbeda      (ilustrasi)
e. Metode contoh
  Pengembangan gagasan dengan contoh (hal umum atau generalisasi)
f. Metode proses
  Pengembangan gagasan dengan mengemukakan peristiwa, perbuatan atau tindakan
g. Metode sebab-akibat
  Pengembangan gagasan berupa rincian-rincian akibat suatu sebab
h. Metode umum-khusus
  Pengembangan gagasan dengan cara mulai dari hal-hal umum ke hal-hal khusus
i. Metode klasifikasi
  Pengembangan gagasan dengan cara mengelompokkan objek yang memiliki persamaan
j. Metode definisi luas
  Pengembangan gagasan dengan cara memberi keterangan atau arti suatu istilah secara luas










BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan. Paragraf merupakan himpunan kalimat yang saling bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan (Akhadiah, 1991). Keraf (1977), menyebut paragraf dengan istilah alinea. Alinea adalah kesatuan pikiran yang lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat. Syarat pembentukan paragraf yaitu kesatuan (kohesi), kepaduan (koherensi), dan kelengkapan. Jenis- jenis paragraf yaitu paragraf deskripsi, paragraf eksposisi, paragraf argumentasi, dan paragraf narasi. Beberapa metode pengembangan paragraf yaitu metode klimaks-antiklimaks, metode pandangan, metode perbandingan dan pertentangan, metode analogi, metode contoh, metode proses, metode sebab-akibat, metode klasifikasi, dan metode definisi luas.


















DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah M.K., Sabarti dkk. 1991/1992. Bahasa Indonesia I. Jakarta: Ditjen Dikti Depdikbud.
Brown, G. dan Yule, G. 1986. Discourse Analysis. Cambridge: Cambridge University Press.
Hastuti  PH,  Sri  dkk.  1991. Buku  Pegangan  Kuliah  Bahasa  Indonesia. Yogyakarta: UPP IKIP Yogyakarta. 
Keraf, Gorys.1982. Eksposisi dan Deskripsi. Ende Plores: Nusa Indah.
Ramlan, M. 1993. Paragraf: Alur Pikiran dan Kepaduannya dalam Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Andi Offset.
 

Blogger news

Blogroll