Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 06 Oktober 2013

LAPORAN PRAKTIKUM KULTUR JARINGAN PEMBUATAN LARUTAN STOK DAN MEDIA TANAM

LAPORAN PRAKTIKUM KULTUR JARINGAN
PEMBUATAN LARUTAN STOK DAN MEDIA TANAM
Praktikum 2
Pembuatan Larutan Stok dan Media Tanam

I.       Pendahuluan
a.      Tujuan
·         Mengetahui tata cara pembuatan larutan stok dan media tanam.

b.      Dasar Teori
Kultur jaringan merupakan suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti protoplasma, sel, sekelompok sel, jaringan dan organ , serta menumbuhkannya dalam keadaan aseptik, sehingga bagian-bagian tersebut dapat memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman utuh kembali (Sany, 2007).
Suatu keuntungan yang diperoleh dalam aplikasi teknologi kultur jaringan dalam memperbanyak tanaman krisan adalah upaya untuk memodifikasi generik tanaman tersebut. Rekayasa genetik tanaman krisan dapat dilakukan dengan menggabungkan teknologi nuklir dengan teknik kultur jaringan. Selain itu, kultur jaringan in vitro terbukti sangat efisien digunakan untuk pemeliharaan sumber genetik, bemilai ekonomi tinggi karena tidak memerlukan tempat yang luas dan dapat mengurangi resiko kerusakan oleh hama dan penyakit serta memudahkan pengawasan dan pengelolaan (Anderson, 2000).
Media merupakan faktor penentu dalam perbanyakan dengan kultur jaringan. Komposisi media yang digunakan tergantung dengan jenis tanaman yang akan diperbanyak. Media yang digunakan biasanya terdiri dari garam mineral, vitamin, dan hormon. Selain itu, diperlukan juga bahan tambahan seperti agar, gula, dan lain-lain. Zat pengatur tumbuh (hormon) yang ditambahkan juga bervariasi, baik jenisnya maupun jumlahnya, tergantung dengan tujuan dari kultur jaringan yang dilakukan. Media yang sudah jadi ditempatkan pada tabung reaksi atau botol-botol kaca. Media yang digunakan juga harus disterilkan dengan cara memanaskannya dengan autoklaf (Anonim, 2008).
Media kultur jaringan dibedakan menjadi media dasar basal/basic medium dan media tambahan. Komposisi media dasar mengandung hara essensial baik makro maupun mikro, sumber energy dan vitamin yang jumlah dan macamnya tergantung dari penemunya. Komposisi media perlakuan merupakan komposisi media tambahan yang dapat berupa vitamin, senyawa organik komplek atau zat pengatur tumbuh. Zat pengatur tumbuh khususnya auksin dan sitokinin adalah suatu zat organik utama yang mengendalikan proses morfogenesis didalam teknik kultur jaringan. Kepekaan jaringan terhadap zat yang ditambahkan pada media perlakuan khususnya zat pengatur tumbuh ditentukan oleh konsentrasi zat pengatur tumbuh yang sudah ada didalam jaringan tersebut (Starling et. al., 1986). 
Sebelum membuat media, terlebih dahulu dilakukan pembuatan larutan stok. Larutan stok dibuat dengan tujuan untuk memudahkan pengambilan bahan-¬bahan kimia khususnya yang dibutuhkan dalam jumlah kecil, tak perlu sering menimbang karena hal ini kurang praktis. Larutan stok disimpan di dalam lemari pendingin agar tidak mudah rusak dan mencegah terdegradasinya bahan-bahan kimia oleh mikroba penyebab kontaminasi. Pembuatan larutan stok harus dilakukan dengan cennat, sebab larutan stok yang terlalu pekat akan mengalami pengendapan di lemari es, dan larutan stok yang terkontaminasi tidak boleh digunakan lagi (Hendaryono dan Wijayani, 2002). 
Hormon adalah bahan organik yang disintesa pada jaringan tanaman. Hormon diperlukan dalam konsentrasi yang rendah untuk mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Banyak molekul sintetis organik yang telah dikenal memiliki aktivitas serupa hormon. Senyawa sintetis dan hormon yang secara alami ada, dikenal dengan sebutan zat pengatur tumbuh (Heddy, 1991).  Zat pengatur tumbuh (ZPT) yang digunakan pada media disimpan dalam gelap pada refrigerator sebagai larutan stok. Sedikit volume (misalnya 50 mL) larutan stok mengandung 1 mg mL-1 ZPT dapat disimpan untuk beberapa lama. Kestabilan zpt bervariasi: kinetin dan IAA tidak stabil pada kondisi cahaya, sehingga biasanya disimpan pada botol berwarna gelap. Juga, IAA kehilangan aktivitasnya pada larutan aqueous sehingga larutan stok IAA sebaiknya tidak disimpan dalam jangka waktu yang lama (Gunawan ,2001).

II.       Metode
a.      Alat dan Bahan

Alat
Bahan
Timbangan
Alumunium foil
Botol
Alcohol 70%
Batang pengaduk
Agar-agar
Hot plate/kompor
Gula
Gelas ukur
Aquades
Beaker glass
Pipet tetes
 Spatula
Bahan Kimia
Autoclave

Karet gelang

Plastic


Untuk selengkapnya download filenya: Laporan Kultur Jaringan Pembuatan Stok dan Media
Caranya: 1. Klik link diatas
               2. Anda akan masuk ke adfl
               3. Lalu skip ad
               4. Download filenya.

1 komentar:

  1. udh nyoba klik k link yg di tunjuk ternyata isinya cm program2 ga jelas, bukan filw yg dimaksud
    NO dehh..

    BalasHapus

 

Blogger news

Blogroll