LAPORAN ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA
SISTEM DIGESTIVE
Praktikum
3
Sistem
Digestive
I.
Pendahuluan
a.
Tujuan
-
Mengetahui organ-organ pencernaan
-
Menguji kadar kolesterol dan glukosa
darah
-
Menguji protein bahan makanan
b.
Dasar
Teori
Sistem
pencernaan terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar yang berhubungan dengan
proses pencernaan. Sistem pencernaan berfungsi untuk mengolah bahan makanan
menjadi sari makanan yang siap diserap tubuh. Saluran pencernaan terdiri atas
rongga mulut, esofagus, lambung, usus halus, usus besar (kolon), rektum dan
anus.
Rongga
mulut dilapisi oleh sel-sel epitelium pipih. Di dalam rongga mulut terdapat
lidah, kelenjar ludah dan gigi. Lidah tersusun oleh otot lurik yang diselubungi
oleh selaput mukosa. Gerakan pada lidah berfungsi untuk membantu mencampur
makanan dengan ludah (saliva) dan mendorong makanan masuk ke esofagus. Ludah
dihasilkan oleh kelenjar ludah yang berjumlah tiga pasang. Ketiga pasang
kelenjar tersebut menghasilkan satu sampai dua setengah liter ludah setiap
hari. Ludah mengandung enzim amilase (ptialin) yang bekerja pada suasana
netral. Enzim ini berfungsi mengubah amilum menjadi glukosa. Gigi manusia
berfungsi sebagai alat pencernaan mekanis.
Dari
mulut makanan menuju ke esophagus yang dindingnya dilapisi epithelium berlapis
pipih. Faring dan kerongkongan (esofagus)
merupakan saluran yang menghubungkan mulut dengan lambung. Kerongkongan berupa
tabung otot yang panjangnya sekitar 25 cm, memanjnag dari akhir rongga mulut
hingga lambung. Kerongkongan terdiri dari sepertiga otot lurik dan dua pertiga
otot polos. Makanan bergerak dari kerongkongan menuju lambung, yaitu bagian
saluran pencernaan yang melebar. Lambung (ventrikulus) terletak di bawah sekat
rongga badan atau bagian atas rongga perut. Lambung mempunyai beberapa fungsi
utama yaitu menyimpan makanan, mengaduk makanan.
Lambung
terdiri atas 3 bagian. Makanan pertama kali masuk melalui lambung melalui
kardiak. Kardiak terletak disebelah atas dekat jantung. Kemudian makanan menuju
fundus dan pilorus. Fundus merupakan bagian yang membulat dan terletak di
tengah. Pilorus berdekatan dengan otot pengunci yang berguna mengatur
penyaluran makanan ke usus. Dalam dinding lambung terdapat kelenjar lambung
yang menghasilkan lendir, getah lambung, dan hormon gastrin.
Usus adalah saluran tempat mencerna makanan,
absorpsi zat makanan, serta tempat fermentasi dan pembusukan ampas makanan oleh
bakteri. Manusia mempunyai 2 macam usus, yaitu usus halus (insentium) dan usus
besar (kolon). Usus halus mempunyai panjang
±8,5 m. Usus Besar (Kolon) manusia terbagi menjadi 3 bagian, yaitu bagian yang
naik (asenden), melintang (trasenden), dan turun (desenden). Saluran kolon
berakhir pada suatu ruang yang disebut rektum. Rektum bermuara di permukaan
tubuh dalam ruang yang disebut anus (Irianto, 2004).
Kolesterol
adalah senyawa lemak kompleks, yang 80%
dihasilkan dari dalam tubuh (organ hati) dan 20% sisanya dari luar tubuh (zat makanan) untuk bermacam-macam
fungsi di dalam tubuh, antara lain membentuk dinding sel. Kolesterol
Total yang terukur dalam tes kolesterol bukan hanya jumlah kolesterol baik
(HDL) ditambah kolesterol jahat (LDL) tetapi juga meliputi trigliserida. Bila
kadar kolesterol total dalam darah kurang dari 200 mg/dL, artinya kadar
kolesterol masih normal dan sebaiknya dijaga dalam kadar ini. Bila kadar
kolesterol total dalam darah antara 200 mg/dL hingga 239 mg/dL, maka kita harus
mulai waspada. Jika sudah di atas 240 mg/dL, berarti sudah berbahaya (Heartorg,
2012).
Buiret adalah senyawa dengan
dua ikatan peptida yang terbentuk pada pemanasan dua mulekul urea. Ion Cu2+
dari preaksi Biuret dalam suasana basa akan berekasi dengan polipeptida atau
ikatan-ikatan peptida yang menyusun protein membentuk senyawa kompleks berwarna
ungu atau violet. Reaksi ini positif terhadap dua buah ikatan peptida atau
lebih, tetapi negatif untuk asam amino bebas atau dipeptida. Semua asam amino,
atau peptida yang mengandung asam-α amino bebas akan bereaksi dengan ninhidrin membentuk
senyawa kompleks berwarna biru-ungu (Sudarmaji,
1989).
Kadar
gula darah normal (Normoglycaemia) dikatakan sebagai suatu kondisi dimana kadar
glukosa darah yang ada mempunyi resiko kecil untuk dapat berkembang menjadi
diabetes atau menyebabkan munculnya penyakit jantung dan pembuluh darah. Kriteria
diagnosis untuk gangguan kadar gula darah. Pada ketetapan terakhir yang
dikeluarkan oleh WHO (Dalam petemuan tahun 2005) disepakati bahwa angkanya
tidak berubah dari ketetapan sebelumnya yang dikeluarkan pada tahun 1999,
yaitu:
Gula
darah puasa:
Normal:
< 6,1 mmol/L atau < 110 mg/dL .
Diabetes:
7,0 mmol/L atau
126 mg/dL.


Gula
darah 2 jam setelah makan:
Normal: < 7,8
mmol/L atau < 140 mg/dL.
Diabetes:
11,1 mmol/L atau
200 mg/dL (Susatyo, 2010).


II.
Metode
a.
Alat
dan Bahan
Alat
|
Bahan
|
Torso/model tubuh 1
buah
|
Saliva
|
Pipet tetes 1 buah
|
Larutan Biuret
|
Plat tetes 1 buah
|
Bahan makanan
|
Lumpang porselin 1
buah
|
Kapas
|
Alu porselin 1 buah
|
Alkohol 70%
|
Alat test digital
kolesterol dan glukosa 1 buah
|
|
Kit 1 buah
|
|
Blood lancet 1 buah
|
|
Timbangan badan 1
buah
|
|
Untuk
selengkapnya download filenya: Laporan Anfistuman Digestive
Caranya:
1. Klik link diatas
2. Anda akan masuk ke adfl
3. Lalu skip ad
4. Download filenya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar