Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 06 Oktober 2013

LAPORAN ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA
SISTEM DIGESTIVE
Praktikum 3
Sistem Digestive

I.       Pendahuluan
a.      Tujuan
-        Mengetahui organ-organ pencernaan
-        Menguji kadar kolesterol dan glukosa darah
-        Menguji protein bahan makanan

b.      Dasar Teori
Sistem pencernaan terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar yang berhubungan dengan proses pencernaan. Sistem pencernaan berfungsi untuk mengolah bahan makanan menjadi sari makanan yang siap diserap tubuh. Saluran pencernaan terdiri atas rongga mulut, esofagus, lambung, usus halus, usus besar (kolon), rektum dan anus.
Rongga mulut dilapisi oleh sel-sel epitelium pipih. Di dalam rongga mulut terdapat lidah, kelenjar ludah dan gigi. Lidah tersusun oleh otot lurik yang diselubungi oleh selaput mukosa. Gerakan pada lidah berfungsi untuk membantu mencampur makanan dengan ludah (saliva) dan mendorong makanan masuk ke esofagus. Ludah dihasilkan oleh kelenjar ludah yang berjumlah tiga pasang. Ketiga pasang kelenjar tersebut menghasilkan satu sampai dua setengah liter ludah setiap hari. Ludah mengandung enzim amilase (ptialin) yang bekerja pada suasana netral. Enzim ini berfungsi mengubah amilum menjadi glukosa. Gigi manusia berfungsi sebagai alat pencernaan mekanis.
Dari mulut makanan menuju ke esophagus yang dindingnya dilapisi epithelium berlapis pipih. Faring dan kerongkongan (esofagus) merupakan saluran yang menghubungkan mulut dengan lambung. Kerongkongan berupa tabung otot yang panjangnya sekitar 25 cm, memanjnag dari akhir rongga mulut hingga lambung. Kerongkongan terdiri dari sepertiga otot lurik dan dua pertiga otot polos. Makanan bergerak dari kerongkongan menuju lambung, yaitu bagian saluran pencernaan yang melebar. Lambung (ventrikulus) terletak di bawah sekat rongga badan atau bagian atas rongga perut. Lambung mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyimpan makanan, mengaduk makanan.
Lambung terdiri atas 3 bagian. Makanan pertama kali masuk melalui lambung melalui kardiak. Kardiak terletak disebelah atas dekat jantung. Kemudian makanan menuju fundus dan pilorus. Fundus merupakan bagian yang membulat dan terletak di tengah. Pilorus berdekatan dengan otot pengunci yang berguna mengatur penyaluran makanan ke usus. Dalam dinding lambung terdapat kelenjar lambung yang menghasilkan lendir, getah lambung, dan hormon gastrin.
Usus adalah saluran tempat mencerna makanan, absorpsi zat makanan, serta tempat fermentasi dan pembusukan ampas makanan oleh bakteri. Manusia mempunyai 2 macam usus, yaitu usus halus (insentium) dan usus besar (kolon).  Usus halus mempunyai panjang ±8,5 m. Usus Besar (Kolon) manusia terbagi menjadi 3 bagian, yaitu bagian yang naik (asenden), melintang (trasenden), dan turun (desenden). Saluran kolon berakhir pada suatu ruang yang disebut rektum. Rektum bermuara di permukaan tubuh dalam ruang yang disebut anus (Irianto, 2004).
Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks, yang 80% dihasilkan dari dalam tubuh (organ hati) dan 20% sisanya dari luar tubuh (zat makanan) untuk bermacam-macam fungsi di dalam tubuh, antara lain membentuk dinding sel. Kolesterol Total yang terukur dalam tes kolesterol bukan hanya jumlah kolesterol baik (HDL) ditambah kolesterol jahat (LDL) tetapi juga meliputi trigliserida. Bila kadar kolesterol total dalam darah kurang dari 200 mg/dL, artinya kadar kolesterol masih normal dan sebaiknya dijaga dalam kadar ini. Bila kadar kolesterol total dalam darah antara 200 mg/dL hingga 239 mg/dL, maka kita harus mulai waspada. Jika sudah di atas 240 mg/dL, berarti sudah berbahaya (Heartorg, 2012).
Buiret adalah senyawa dengan dua ikatan peptida yang terbentuk pada pemanasan dua mulekul urea. Ion Cu2+ dari preaksi Biuret dalam suasana basa akan berekasi dengan polipeptida atau ikatan-ikatan peptida yang menyusun protein membentuk senyawa kompleks berwarna ungu atau violet. Reaksi ini positif terhadap dua buah ikatan peptida atau lebih, tetapi negatif untuk asam amino bebas atau dipeptida. Semua asam amino, atau peptida yang mengandung asam-α amino bebas akan bereaksi dengan ninhidrin membentuk senyawa kompleks berwarna biru-ungu (Sudarmaji, 1989).
Kadar gula darah normal (Normoglycaemia) dikatakan sebagai suatu kondisi dimana kadar glukosa darah yang ada mempunyi resiko kecil untuk dapat berkembang menjadi diabetes atau menyebabkan munculnya penyakit jantung dan pembuluh darah. Kriteria diagnosis untuk gangguan kadar gula darah. Pada ketetapan terakhir yang dikeluarkan oleh WHO (Dalam petemuan tahun 2005) disepakati bahwa angkanya tidak berubah dari ketetapan sebelumnya yang dikeluarkan pada tahun 1999, yaitu:
Gula darah puasa:
Normal: < 6,1 mmol/L atau < 110 mg/dL .
Diabetes:  7,0 mmol/L atau  126 mg/dL.
Gula darah 2 jam setelah makan:
Normal: < 7,8 mmol/L atau < 140 mg/dL.
Diabetes: 11,1 mmol/L atau  200 mg/dL (Susatyo, 2010).

II.    Metode
a.      Alat dan Bahan
Alat
Bahan
Torso/model tubuh 1 buah
Saliva
Pipet tetes 1 buah
Larutan Biuret
Plat tetes 1 buah
Bahan makanan
Lumpang porselin 1 buah
Kapas
Alu porselin 1 buah
Alkohol 70%
Alat test digital kolesterol dan glukosa 1 buah

Kit 1 buah

Blood lancet 1 buah

Timbangan badan 1 buah


Untuk selengkapnya download filenya: Laporan Anfistuman Digestive
Caranya: 1. Klik link diatas
               2. Anda akan masuk ke adfl
               3. Lalu skip ad
               4. Download filenya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll