LAPORAN
REPRODUKSI DAN PERKEMBANGAN HEWAN
APUSAN VAGINA MENCIT (SIKLUS ETRUS)
Praktikum
4
Apusan Vagina Mencit (Siklus Etrus)
I.
Pendahuluan
a. Tujuan
·
Membedakan kondisi dan warna vagina pada
berbagai fase siklus etrus
·
Membuat preparat apusan vagina
·
Membedakan sel epitel, epitel bertanduk dan
sel leukosit pada apusan vagina
·
Menentukan fase-fase siklus etrus berdasarkan
data pengamatan
b. Dasar Teori
Pada setiap
siklus yang terjadi pada tubuh mencit, terjadi perubahan-perubahan perilaku
yang dipengaruhi oleh hormon yang berpengaruh di dalam tubuhnya. Berikut adalah
penggambaran diri mencit pada setiap tahap yang terjadi:
1. Fase
Estrus
Pada fase estrus
yang dalam bahasa latin disebut oestrus yang berarti “kegilaan” atau “gairah”
(Campbell et al, 2004), hipotalamus terstimulasi untuk melepaskan
gonadotropin-releasing hormone (GRH). Estrogen menyebabkan pola perilaku kawin
pada mencit, gonadotropin menstimulasi pertumbuhan folikel yang dipengaruhi
follicle stimulating hormone (FSH) sehingga terjadi ovulasi (Gilbert, 2006).
Kandungan FSH ini lebih rendah jika dibandingkan dengan kandungan luteinizing
hormone (LH) maka jika terjadi coitus dapat dipastikan mencit akan mengalami
kehamilan.
Pada saat estrus
biasanya mencit terlihat tidak tenang dan lebih aktif, dengan kata lain mencit
berada dalam keadaan mencari perhatian kepada mencit jantan. Fase estrus
merupakan periode ketika betina reseptif terhadap jantan dan akan melakukan
perkawinan, mencit jantan akan mendekati mencit betina dan akan terjadi
kopulasi. Mencit jantan melakukan semacam panggilan ultrasonik dengan jarak
gelombang suara 30 kHz – 110kHz yang dilakukan sesering mungkin selama masa
pedekatan dengan mencit betina, sementara itu mencit betina menghasilkan
semacam pheromon yang dihasilkan oleh kelenjar preputial yang diekskresikan
melalui urin. Pheromon ini berfungsi untuk menarik perhatian mencit jantan.
Mencit dapat mendeteksi pheromon ini karena terdapat organ vomeronasal yang
terdapat pada bagian dasar hidungnya (Anonim, 2009).
Pada tahap ini
vagina pada mencit betinapun membengkak dan berwarna merah. Tahap estrus pada
mencit terjadi dua tahap yaitu tahap estrus awal dimana folikel sudah matang,
sel-sel epitel sudah tidak berinti, dan ukuran uterus pada tahap ini adalah
ukuran uterus maksimal, tahap ini terjadi selama 12 jam. Lalu tahap estrus
akhir dimana terjadi ovulasi yang hanya berlangsung selama 18 jam. Jika pada tahap
estrus tidak terjadi kopulasi maka tahap tersebut akan berpindah pada tahap
matesterus.
2. Fase
Metestrus
Pada tahap
metestrus birahi pada mencit mulai berhenti, aktivitasnya mulai tenang, dan
mencit betina sudah tidak reseptif pada jantan. Ukuran uterus pada tahap ini
adalah ukuran yang paling kecil karena uterus menciut. Pada ovarium korpus
luteum dibentuk secara aktif, terdapat sel-sel leukosit yang berfungsi untuk
menghancurkan dan memakan sel telur tersebut. Fase ini terjadi selama 6 jam.
Pada tahap ini hormon yang terkandung paling banyak adalah hormon progesteron
yang dihasilkan oleh korpus leteum.
3. Fase
Diestrus
Tahap
selanjutnya adalah tahap diestrus, tahap ini terjadi selama 2-2,5 hari. Pada
tahap ini terbentuk folikel-folikel primer yang belum tumbuh dan beberapa yang
mengalami pertumbuhan awal. Hormon yang terkandung dalam ovarium adalah
estrogen meski kandungannya sangat sedikit. Fase ini disebut pula fase
istirahat karena mencit betina sama sekali tidak tertarik pada mencit jantan.
Pada apusan vagina akan terlihat banyak sel epitel berinti dan sel leukosit.
Pada uterus terdapat banyak mukus, kelenjar menciut dan tidak aktif, ukuran
uterus kecil, dan terdapat banyak lendir.
4.
Fase Proestrus
Pada fase
proestrus ovarium terjadi pertumbuhan folikel dengan cepat menjadi folikel
pertumbuhan tua atau disebut juga dengan folikel de Graaf. Pada tahap ini
hormon estrogen sudah mulai banyak dan hormon FSH dan LH siap terbentuk. Pada
apusan vaginanya akan terlihat sel-sel epitel yang sudah tidak berinti (sel
cornified) dan tidak ada lagi leukosit. Sel cornified ini terbentuk akibat
adanya pembelahan sel epitel berinti secara mitosis dengan sangat cepat
sehingga inti pada sel yang baru belum terbentuk sempuna bahkan belum terbentuk
inti dan sel-sel baru ini berada di atas sel epitel yang membelah, sel-sel baru
ini disebut juga sel cornified (sel yang menanduk). Sel-sel cornified ini
berperan penting pada saat kopulasi karena sel-sel ini membuat vagina pada
mencit betina tahan terhadap gesekan penis pada saat kopulasi. Perilaku mencit
betina pada tahap ini sudah mulai gelisah namun keinginan untuk kopulasi belum
terlalu besar. Fase ini terjadi selama 12 jam. Setelah fase ini berakhir fase
selanjutnya adalah fase estrus dan begitu selanjutnya fase akan berulang (A.Tamyis,
2008).
II. . Metode
a.
Alat dan Bahan
Alat
|
Bahan
|
Mikroskop
|
Mencit (Mus musculus) 4 ekor
|
Pipet tetes
|
Larutan NaCl 0,9%
|
Objek glass
|
Larutan metilen blue
|
Cover glass
|
Entelan
|
Untuk
selengkapnya download filenya: Laporan Reproduksi dan Perkembangan Hewan Apusan Vagina Mencit
Caranya:
1. Klik link diatas
2. Anda akan masuk ke adfl
3. Lalu skip ad
4. Download filenya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar