Alga Pereda Hipertensi
Alga Pereda
Hipertensi
'Kini saya tak
khawatir lagi bila ke luar kota,' kata Mariam Fatima. Setahun silam, jangankan
bepergian ke luar kota, untuk menjalankan aktivitas sehari-hari saja ia
seringkali terganggu rasa pegal, pusing, dan demam yang kerap menghampiri.
Penyebabnya, tekanan darah yang mencapai 180/100 mmHg.
Mariam tak
menyangka bila gangguan kesehatan itu disebabkan hipertensi alias tekanan darah
tinggi. Padahal, ia senantiasa menjaga pola hidup sehat. Menurut Prof Dr dr
Syakib Bakri, SpPD-KGH dari Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, pada
kondisi normal, hipertensi yang umum menyerang pasien adalah hipertensi primer
yang disebabkan faktor keturunan dan lingkungan seperti stres, kegemukan,
mengkonsumsi alkohol, dan pola hidup tak sehat. 'Frekuensi terjadinya mencapai
90-95%,' katanya.
Konsumsi garam
yang mengandung natrium berlebih turut memicu hipertensi. Natrium mudah
mengendap di dinding pembuluh darah. Jika kadar garam yang mengendap semakin
banyak, pembuluh darah akan menyempit sehingga kecepatan aliran darah kian
meninggi. Hipertensi juga dipicu kadar kolesterol dan lemak jenuh berlebih
dalam pembuluh darah yang dapat menyebabkan arteriosklerosis alias pengapuran
pembuluh darah.
Masuk angin
Mariam mengira
pegal-pegal di bagian tengkuk, pusing, dan demam itu akibat masuk angin. Awal
Oktober 2006, gangguan itu terasa hingga sepekan. Kondisi yang kian memburuk
itu mendorong Mariam berobat ke dokter Santoso di Kotamadya Bogor. Saat
diperiksa dokter, perempuan 46 tahun itu terperanjat karena tekanan darahnya mencapai
180/100 mmHg. 'Biasanya 100/90 mmHg,' katanya.
Oleh dokter,
Mariam diberi obat penurun tekanan darah dan 3 jenis obat lain untuk mengatasi
gangguan kesehatan. Obat penurun tekanan darah dikonsumsi setiap pagi dan sore
masing-masing 1 tablet sesudah makan. Sepekan mengkonsumsi, Mariam malah
terserang batuk. Ia pun menghubungi dokter Ludwina, yang berpraktek di Ciputat,
Tangerang.
Menurutnya,
jenis obat yang dikonsumsi Mariam memang dapat menyebabkan batuk bagi penderita
yang tidak cocok. Dokter menyarankan agar Mariam mengkonsumsi obat lain yang
tidak berefek samping. Obat itu dikonsumsi 2 kali sehari masing-masing 1 tablet
setelah makan.
Untuk
mengontrol tekanan darah, Mariam membeli tensimeter, alat pengukur tekanan
darah digital. Alat itu dililitkan ke bagian lengan, lalu dipompa. Setelah itu,
muncul angka yang menunjukkan tekanan darah sistolik dan diastolik. Selama
pengukuran, tekanan darahnya sekitar 150/100 mmHg. Kalau pun menurun, tidak
terlalu signifikan, hanya 140/100 mmHg.
Meski telah
mengkonsumsi obat, gangguan seperti pegal di bagian tengkuk dan pinggang yang
terasa panas tetap saja menghampiri. 'Kalau tekanan darah sedang naik, berjalan
saja sampai terhuyung-huyung. Inginnya tidur terus,' kata ibu 3 anak itu. Bila
sudah begitu, 'Saya terpaksa tidak masuk kantor,' ujarnya.
Beruntung di
tempat Mariam bekerja, terdapat klinik pengobatan. Ia pun rutin memeriksakan
diri. Dokter menyarankan, obat penurun tekanan darah sebaiknya dikonsumsi bila
tekanan darah melebihi 140/100 mmHg. Tujuannya untuk menghindari kerja ginjal
berlebih. Hal senada dilontarkan dokter Ludwina. Konsumsi obat penurun tekanan
darah dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan ginjal.
Cryptomonadales
Mendengar
perkataan dokter, Mariam teringat kedua saudaranya yang menderita kerusakan
ginjal. 'Saat ini ginjal mereka hanya bekerja 30%,' katanya. Itulah sebabnya
ketika suaminya menyodorkan cryptomonadales, ia tak segan mengkonsumsi. Sejak
Januari 2007, alumnus Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta itu rutin
mengkonsumsi cryptomonadales 2 kali sehari masing-masing 10 tablet setiap pagi
sebelum sarapan dan malam menjelang tidur.
Dua bulan
mengkonsumsi, gejala seperti pusing, sakit di bagian tengkuk, dan pinggang yang
terasa panas itu sirna. Untuk menghindari kerusakan ginjal, Mariam mengurangi
konsumsi obat penurun tekanan darah. 'Selama bulan Maret saya hanya
mengkonsumsi 1 tablet,' katanya. Awal April 2007, konsumsi obat sama sekali
dihentikan. Meski obat tak lagi dikonsumsi, hasil pemeriksaan sepekan lalu
tekanan darahnya turun menjadi 130/90 mmHg.
Faedah
cryptomonadales tak hanya dirasakan Mariam. Nun di Taiwan, Patty Lo merasakan
faedah serupa. Perempuan 51 tahun itu menderita hipertensi sejak 3 tahun silam.
Saat diperiksa dokter, tekanan darahnya mencapai 180 mmHg. Biang hipertensi,
kadar kolesterol dalam darah yang mencapai 993 mg/dl. Normal kurang dari 200
mg/dl. Setahun lamanya Patty mengkonsumsi obat dokter. Selama itu pula ibu 2
anak itu rutin memeriksakan diri ke dokter. Beragam suplemen pun telah ia coba.
Hasilnya, tekanan darah tetap melambung.
Salah seorang
rekan Patty memperkenalkan cryptomonadales. Ekstrak alga bersel satu itu
dikonsumsi 3 kali sehari masing-masing 20 tablet. Tiga bulan mengkonsumsi,
tekanan darah turun menjadi 136 mmHg dan kolesterol 250 mg/dl. Setelah setahun
tidak bekerja lantaran sakit, kini ia pun kembali menekuni pekerjaan lamanya
sebagai konsultan gizi.
PPARs
Bagaimana duduk
perkara cryptomonadales meredakan hipertensi? Menurut Prof Wang Shun Te, sang
penemu, cryptomonadales mengandung Peroxisome Proliferator Activated Receptors
(PPARs). PPARs faktor transkripsi yang mengatur karbohidrat dan homeostasis
lemak. PPARs terdiri dari 3 jenis: PPARa, PPARy, dan PPARd. Yang disebut
pertama berperan untuk katabolisme lemak. Kombinasi PPARa dan PPAR?, berefek
antiinflamatory alias antipembengkakan, mengatur fungsi endotel vaskuler, dan
berefek antihipertensi.
Hasil
penelitian Ernesto L Schiffrin MD PhD FRCPC, dari Clinical Research Institute
of Montreal, Kanada, menunjukkan, PPARa terbukti ampuh meredakan hipertensi dan
memperbaik disfungsi pembuluh darah. Uji dilakukan terhadap mencit
Sprague-Dawley. Hewan percobaan itu sebelumnya diinfus 120 nanogram/ kg
angiotensi II (Ang II) untuk merangsang pembengkakan dinding pembuluh darah
sehingga tekanan darahnya meningkat.
Mencit yang
telah menderita hipertensi itu kemudian diberi asupan 2,5 ml ekstrak yang
mengandung 40% PPARa selama 7 hari. Hasilnya, tekanan darah mencit yang semula
169-175 mmHg, turun menjadi 108-116 mmHg. Menurut Schifrrin, PPARa bekerja
meredakan hipertensi dengan memperbaiki disfungsi endotel, meredakan stres
oksidatif, dan pembengkakan dinding pembuluh darah.
PPARy juga
berperan menurunkan tekanan darah. Itu dibuktikan Curt D Sigmund PhD, dari
Department of Internal Medicine University of Iowa, Amerika Serikat. Uji
dilakukan pada mencit yang telah disisipkan gen renin dan angiotensin dari
manusia sehingga secara genetik menderita tekanan darah tinggi.
Sukarelawan itu
diberi 25 mg/kg PPAR? per hari selama 21 hari. Hasilnya, tekanan darah sistolik
mencit yang semula 140-150 mmHg, turun menjadi 119-133 mmHg. PPAR? bekerja
menurunkan tekanan darah dengan cara memperbaiki fungsi pembuluh darah.
Cryptomonadales
juga ampuh mengurangi risiko hipertensi dengan menekan kadar total kolesterol
dan low density lipoprotein (LDL). Keduanya pemicu utama tekanan darah tinggi.
Hasil uji klinis pada 30 pasien berkadar kolesterol dan LDL tinggi menunjukkan,
setelah mengkonsumsi 30 tablet cryptomonadales selama sebulan, kadar total
kolesterol dan LDL pasien menurun 15%. Hasil uji klinis itu bukti sahih,
cryptomonadales tak hanya sekadar makanan pelengkap, tetapi juga penyembuh.
Kandungan Cryptomonadales
Sampai
saat ini Cryptomonadales merupakan salah satu makanan paling sempurna di abad
21, dan mengandung hampir semua zat-zat makanan yang diperlukan tubuh manusia
dan telah terbukti menyembuhkan penyakit yg selama ini hampir belum ada
obatnya.
Cryptomonadales
adalah sebuah penemuan gemilang di bidang kesehatan di abad ini,
Cryptomonadales (Crypto) telah menyembuhkan banyak orang di dunia dari berbagai
macam penyakit-penyakit kardiovaskular (kelainan pembuluh darah dan jantung)
seperti penyakit jantung dan serangan jantung (kerusakan permanen otot
jantung), Diabetes, kanker tulang dan masih banyak lagi penyakit yg telah
tersembuhkan dengan makanan ini, liat kesaksiannya dicategori
Elemen-elemen terpenting dan
perbedaan yang membuat Cryptomonadales terunggul dari yang lain dapat dilihat
dalam tabel berikut:
- Klorofil, pemurni darah dan detoksifikasi hati
- Fikosianin, anti oksidan, anti pembengkakan, anti
virus, dan anti kanker
- CGF / RNA / DNA, meningkatkan pertumbuhan dan perbaikan sel (tanpa CGF, RNA, dan DNA, proses penyembuhan dan pemulihan dari sakit akan menjadi sangat lambat
untuk lebih lengkapnya klik LINK INI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar