LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI PERILAKU
UJI SENSORIK DAN MOTORIK
MENCIT (Mus musculus
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tubuh merupakan suatu kesatuan dari berbagai sistem
organ. Suatu sistem organ terdiri dari berbagai organ tubuh. Dalam melaksanakan
kegiatan fisiologinya diperlukan adanya hubungan atau kerja sama antara
alat-alat tubuh yang satu dengan yang lainnya. Agar kegiatan
sistem-sistem organ yang tersusun atas banyak alat itu berjalan
harmonis (serasi). Maka diperlukan adanya sistem pengendalian
atau pengatur. Sistem pengendali itu disebut sistem koordinasi.
Tubuh dikendalikan oleh sistem saraf, sistem
indera, dan sistem endokrin (hormon). Salah satu perbedaan
pokok antara pengaturan dari saraf dan hormon ialah kecepatan terhadap
pengaruhnya. Oleh pengaruh sistem saraf ,suatu alat tubuh
dapat dengan cepat mengambil sikap terhadap adanya perubahan keadaan
lingkungan yang merangsangnya (Irianto, 2004).
Sistem saraf
adalah sistem organ pada hewan yang terdiri atas serabut saraf yang
tersusun atas sel-sel saraf yang saling terhubung dan esensial untuk persepsi
sensor indrawi, aktifitas motorik volunter dan involunter organ atau
jaringan tubuh dan homeostasis berbagai proses fisioligis tubuh. Berdasarkan
fungsinya, sel saraf/neuron
dibedakan menjadi 4 macam, yaitu neuron
motoris, neuron sensoris, neuron
konektor, dan neuron adjustor.
Neuron motoris berfungsi menghantarkan
impuls aau tanggapan dari sistem saraf pusat ke otot-otot atau efektor lainnya.
Neuron ini biasanya mempunyai akson yang panjang dan ditutupi oleh pembungkus
mielin (myelin) dan neurilemna. Neuron sensoris, dendritnya dapat hanya
satu danmemanjang. Berfungsi menghantarkan rangsang dari reseptor atau penerima
ke pusat susunan saraf. Neuron konektor memiliki dendrit maupun akson yang
dihubungkan dengan neuron yang satu dengan neuron yang lainnya. Jadi neuron ini
merupakan penghubung antar neuron.
Neuron adjustor merupakan penghubung
neuron-neuron motoris dan neuron-meuron sensoris didalam sistem saraf pusat
yaitu otak dan sumsum tulang belakang. Sering pula dikatakan sistem saraf pusat
adalah neuron asosiasi atau neuron penghubung yang berfungsi sebagai
penghubung. Neuron ini sangat banyak memiliki tonjolan (Cartono, 2004).
Sistem saraf dibedakan atas 2 divisi anatomi yaitu
sistem saraf pusat (SSP) yang terdiri dari otak dan medula spinalis,
serta sistem saraf tepi yang merupakan sel-sel saraf yang terletak diluar otak
dan medula spinalis yaitu saraf-saraf yang masuk dan keluar SSP.
1.2 Tujuan
•
Melakukan uji sensorik penciuman (olfactory
avoidance test) pada anak mencit.
•
Melakukan uji motorik yang meliputi kemampuan
refleks membalikkan badan, menghindari jurang, geotaksis nagatif, pola perilaku
lokomosi, dan uji kemampuan berenang.
1.3 Hipotesis
Mencit memberikan
respon terhadap uji sensorik penciuman. Mencit mampu membalikkan badan, menghindari jurang,
geotaksis nagatif, melakukan perilaku lokomosi, dan mampu berenang.
Untuk
selengkapnya download filenya: Laporan Biper 6
Caranya:
1. Klik link diatas
2. Anda akan masuk ke adfl
3. Lalu skip ad
4. Download filenya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar