LAPORAN
PRAKTIKUM CRYPTOGAMAE
Tujuan :
·
Mahasiswa
memiliki keterampilan menghitung jumlah sel mikroalga
Dasar Teori :
Scenedesmus merupakan mikroalga yang bersifat kosmopolit. Sebagian
besar Scenedesmus dapat hidup di lingkungan akuatik seperti perairan tawar dan
payau. Scenedesmus juga ditemukan di tanah atau tempat yang lembab. Sel
Scenedesmus berbentuk silindris dan umumnya membentuk koloni. Koloni
Scenedesmus terdiri dari 2, 4, 8, atau 16 sel tersusun secara lateral. Ukuran
sel bervariasi, panjang sekitar 8-20 µm dan lebar sekitar 3-9 µm. Struktur sel
Scenedesmus sederhana(Maulidin Darwis, 2011).
Sel Scenedesmus diselubungi oleh dinding yang tersusun atas tiga
lapisan, yaitu lapisan dalam yang merupakan lapisan selulosa, lapisan tengah
merupakan lapisan tipis yang strukturnya seperti membran, dan lapisan luar,
yang menyelubungi sel dalam koloni. Lapisan luar berupa lapisan seperti jaring
yang tersusun atas pektin dan dilengkapi oleh bristles (Maulidin
Darwis, 2011).Algae dari
jenis Scenedesmus sp dapat digunakan sebagai membersihkan air limbah dari zat-zat
yang umum terkandung di dalamnya seperti amonia, nitrat, dan fosfat (Liveonearth
Media kultur merupakan salah satu faktor yang
penting untuk pemanfaatan mikroalga. Media kultur mengandung makronutrien dan
mikronutrien yang dibutuhkan untuk pertumbuhan mikroalga. Komposisi nutrien
yang lengkap dan konsentrasi nutrien yang tepat menentukan produksi biomassa dan
kandungan gizi mikroalga. Media yang umum digunakan untuk kultur mikroalga adalah
media sintetik dan alami (Nining Betawati Prihantini. Dkk, 2007).
Media sintetik terdiri dari senyawa-senyawa
kimia yang komposisi dan jumlahnya telah ditentukan. Medium Basal Bold (MBB)
merupakan media sintetik yang umum digunakan dalam kultur mikroalga
Chlorophyta. Sedangkan media alami dibuat dari bahan-bahan alami, seperti air
kelapa. Media alami juga dapat diperoleh dari limbah pembuatan produk tertentu,
seperti limbah pengolahan produk kacang kedelai, limbah minuman teh, limbah
cair tahu dan tapioka (Nining Betawati Prihantini. Dkk, 2007).
Alat dan Bahan :
Alat
|
Bahan
|
Botol kultur
|
|
Rak kultur
|
|
Selang
|
|
Aerator
|
|
Lampu TL 40watt
|
Media Basal Bold (Mbb)
|
Haemocytometer
|
|
Lux meter
|
|
Pipet tetes
|
Cara
Kerja :
Buatlah
media basal botol sesuai dengan panduan Bischoft 1963
â
Pasang
selang kultur pada aerator kemudian masukan pada botol kultur
â
Aturlah
pencahayaan lampu TL maksimal 5000 lux
â
â
â
Hitung
pertambahan jumlah sel perhari mengggunakan haemacytometer dibawah mikroskop
Pengamatan :
Hari
dan Tanggal
|
Aerator
|
Nonaerator
|
Rabu, 12 Oktober 2011
|
5,6
x 104
|
3,3
x 104
|
Kamis, 13 Oktober 2011
|
18,4
x 104
|
12,3
x 104
|
Jumat, 14 Oktober 2011
|
20,2
x 104
|
13,0
x 104
|
Sabtu, 15 Oktober 2011
|
23,5
x 104
|
14,5
x 104
|
Minggu, 16 Oktober 2011
|
26,7
x 104
|
15,6
x 104
|
Senin, 17 Oktober 2011
|
30,9
x 104
|
17,8
x 104
|
Selasa, 18 Oktober 2011
|
34,5
x 104
|
19,8
x 104
|
Untuk lebih lengkapnya klik LINK INI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar