MAKALAH BAHASA
INDONESIA
PARAGRAF
DAN TEKNIK PENGEMBANGANNYA
Disusun oleh:
Kelompok 7
Cucu Karlina – 12107020
Ervina Rizky Agia –
12107020
Fathir Riyanti Nurannisa
– 12107020
Hanna Hanifa – 1210702028
Idariyah Ulfah
Nurulhusna – 1210702031
Biologi VA/ IB
JURUSAN
BIOLOGI
FAKULTAS
SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2012
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala
puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Ilahi Rabbi yang telah menciptakan
segala keragaman di muka bumi ini. Shalawat dan salam semoga tercurah selalu
kepada Nabi Muhammad Saw. Sebagai utusan Yang Maha Kuasa untuk mengabarkan
kebenaran yang hakiki di dunia ini.
Makalah ini disusun untuk
memberikan ataupun menambah pengetahuan dan pemahaman bagi siapa saja yang membutuhkan.
Kami menyadari bahwa makalah kami ini masih memiliki banyak kekurangan dan
sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
sangat kami harapkan guna memperbaiki cara penulisan dan isi makalah ini.
Ucapan terima kasih
juga tak lupa kami ucapkan kepada seluruh pihak yang telah membantu kami dalam penulisan
makalah ini. Harapan kami semoga makalah
ini bermanfaat bagi kelompok kami khususnya dan bagi pembaca pada umumnya,
Amin.
Bandung,
November 2012
Penyusun
DARTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................... . i
DAFTAR
ISI
....................................................................................................
ii
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar
belakang
.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………….1
1.3 Tujuan Penulisan
............................................................................................ 1
BAB
II Pembahasan
2.1 Definisi Paragraf…......................................................................................... 2
2.2 Fungsi Paragraf……….................................................................... ………...2
2.3 Syarat Pembentukan Paragraf................................................................. 3-4
2.4 Jenis-Jenis Paragraf………………............................................................. 4-6
2.5 Metode Pengembangan Paragraf ............................................................ 6-7
BAB III Penutup
Kesimpulan ...........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam manulis sebuah karangan atau
cerita tentunya selalu dijumpai susunan dari banyak kata yang membentuk
kalimat. Kalimat-kalimat tersebut harus dihubungkan lagi sehingga terbentuk
sebuah paragraf. Menyusun paragraf berarti menyampaikan suatu gagasan atau
pendapat tertentu yang harus disertai alasan ataupun bukti tertentu. Menyusun
suatu paragraf yang baik harus memperhatikan beberapa aspek. Aspek-aspek
tersebut antara lain adalah ide pokok yang akan dikemukakan harus jelas, semua
kalimat yang mendukung paragraf itu secara bersama-sama mendukung satu ide,
terdapat kekompakan hubungan antara satu kalimat dengan kalimat lain yang
membentuk alinea, dan kalimat harus tersusun secara efektif (kalimat disusun
dengan menggunakan kalimat efektif sesuai ide bisa disampaikan dengan tepat). Oleh
karena itu, untuk lebih memahami bagaimana menyusun sebuah paragraf yang benar
dan mengetahui berbagai macam jenis paragraf, maka makalah ini disusun agar
bisa menambah pengetahuan para pembaca tentang penggunaan paragraf yang baik.
1.2 Rumusan
Masalah
a. Apa definisi
dari paragraf ?
b. Apa saja
syarat terbentuknya sebuah paragraf ?
c. Apa saja
jenis paragraf ?
1.3 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah
ini adalah untuk mengetahui pengertian serta perkembangan paragraf dan untuk
mengetahui jenis-jenis paragraf dalam bahasa indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Definisi Paragraf
Paragraf merupakan inti
penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan. Paragraf merupakan himpunan
kalimat yang saling bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah
gagasan (Akhadiah, 1991). Keraf (1977), menyebut paragraf dengan istilah
alinea. Alinea adalah kesatuan pikiran yang lebih tinggi atau lebih luas dari
kalimat.
Paragraf atau alinea
berlaku pada bahasa tulis, sedangkan pada bahasa lisan digunakan istilah
paraton (Brown dan Yule, 1996). Paragraf merupakan suatu kesatuan bentuk
pemakaian bahasa yang mengungkapkan pikiran atau topik dan berada di bawah
tataran wacana. Paragraf memiliki potensi terdiri atas beberapa kalimat.
Paragraf yang hanya terdiri atas satu kalimat tidak mengalami pengembangan.
Setiap paragraf berisi kesatuan topik, kesatuan pikiran atau ide. Dengan
demikian, setiap paragraf memiliki potensi adanya satu kalimat topik atau
kalimat utama dan kalimat-kalimat penjelas. Pikiran utama atau ide pokok merupakan
pengendali suatu paragraf (Ramlan, 1993).
2.2 Fungsi Paragraf
1. Penampung fragmen pikiran atau ide pokok
2. Alat untuk memudahkan pembaca memahami jalan pikiran pengarang.
3. Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara
sistematis.
4. Pedoman bagi pembaca mengikuti dan memahami alur pikiran pengarang.
5. Alat untuk penyampai fragmen pikiran atau ide pokok pengarang kepada
para pembaca.
6. Sebagai penanda bahwa pikiran baru dimulai.
7. Sebagai pengantar, transisi, dan penutup (konklusi).
2.3 Syarat Pembentukan Paragraf
Dalam pembentukan paragraf yang baik
terdapat tiga syarat yang harus diperhatikan, yaitu unsur kesatuan, kepaduan,
dan kelengkapan.
a. Kesatuan (kohesi)
Paragraf mengisyaratkan
pada adanya persyaratan bahwa suatu paragraf hanya memiliki satu topik, satu
pikiran utama. Fungsi paragraf dalam hal ini adalah mengembangkan topik
tersebut. Oleh karena itu, pengembangan paragraf tidak dapat dilakukan secara
sembarangan, tidak boleh terdapat unsur yang sama seklai tidak berhubungan
dengan topik, dan tidak mendukung topik. Penyimpangan pengembangan paragraf
akan menyulitkan pembaca, akan mengakibatkan paragraf tidak efektif. Jadi, satu
paragraf idealnya hanya berisi satu gagasan pokok satu topik. Semua kalimat
dalam suatu paragraf harus membicarakan gagasan pokok tersebut.
b. Kepaduan (koherensi)
Paragraf sering disebut
dengan koherensi. Suatu paragraf bukanlah merupakan kumpulan atau deretan
kalimat yang masing-masing berdiri sendiri atau terlepas, melainkan dibangun
oleh kalimat-kalimat yang memiliki hubungan timbal balik. Paragraf yang padu
akan membuat pembaca mudah memahami dan mengikuti jalan pikiran penulis. Urutan
pikiran yang teratur dalam paragraf akan memperlihatkan adanya kepaduan.
Bagaimana cara mengembangkan pikiran utama suatu paragraf dan bagaimana
hubungan antara pikiran utama dengan pikiran penjelas dapat dilihat dari urutan
perinciannya. Perincian dapat dilakukan secara alamiah (kronologis, spasial),
dan logis (kausalitas, dedukasi, induksi) (Akhadiah, 1992).
Paragraf yang padu
didukung oleh penggunaan unsur kebahasaan yang baik, yaitu adanya kohesi antar
kalimat yang baik. Meski demikian, tidak berarti bahwa paragraf yang kohesif
secara otomatis merupakan paragraf yang padu. Dalam tulisan hubung, kata ganti,
repetisi.
c. Kelengkapan
Paragraf mengacu pada
adanya pikiran utama yang berwujud kalimat utama dan pikiran penjelas yang
berwujud kalimat-kalimat penjelas. Kalimat-kalimat penjelas haruslah menunjang
kejelasan kalimat utama. Paragraf dinyatakan sebagai paragraf tidak lengkap
jika tidak dikembangkan secara baik oleh karena itu, unsur kelengkapan itu
sering pula disebut pengembangan, bahkan ada yang menyebut perkembangan.
2.4 Jenis- Jenis Paragraf
a. Paragraf Deskripsi
Paragraf jenis ini berisi kalimat-kalimat yang
mendeskripsikan, menggambarkan sesuatu. Misalnya deskripsi kota Bandung pada pagi
hari. Perhatikan contoh berikut.
Bandung masih diselimuti kabut. Orang-orang baru satu dua
yang Bandung lalu lalang. Kendaraan hanya
kadang-kadang terdengar menderu. Yang tampak dominan adalah para petugas kebersihan
kota. Mereka sibuk membersihkan sampah. Mereka bekerja dengan riang.
Kadang-kadang mereka bersenandung disela-sela pekerjaannya. Perlahantapipasti
keramaian kendaraan di jalan bertambah sedikit demi sedikit. Bandung sedang menggeliat
dari tidurnya.
b. Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang berusaha menjelaskan
sesuatu atau memerikan sesuatu. Penjelasan atau pemerian seringkali bertolak dari
satu definisi.
Kota Bandung adalah salah satu ibu kota propinsi dari
sekian banyak propinsi di Indonesia, yaitu propinsi Jawa Barat. Sebagai ibu kota
Propinsi Kota Bandung juga amat dikenal sebagai kota Asia Afrika, yaitu kota tempat
berlangsungnya Konferensi Asia Afrika. Selain itu, kota Bandung pun memiliki banyak
julukan, diantaranya sebagai Paris van Java.
c. Paragraf Argumentasi
Paragraf argumentasi paragraf yang
berusaha meyakinkan bahwa hal yang dikemukakan adalah benar. Cara
meyakinkan kebenaran itu biasanya dengan cara mengajukan sejumlah fakta.
Perhatikan contoh berikut.
Hampir semua orang yang pernah tinggal di kota Bandung
menyatakan merasa betah tinggal di kota tersebut. Bahkan, umumnya mereka berusaha
tetap tinggal di kota ini. Bisa dimengerti mengapa mereka merasa betah. Kota
ini memiliki hawa yang sejuk. Tingkat kriminalitasnya juga relatif kecil bila dibandingkan
dengan kota setaranya, Surabaya danMedan misalnya.Terdapat banyak lembaga pendidikan
tinggi negeri di dalamnya. Juga, kotanya tidak terlalu besar seperti Jakarta,
sehingga dari satu sudut kota kesudut kota lainnya tidak terlalu jauh. Itulah beberapa
hal yang menyebabkan para pendatang rela tinggal berdesakan di kota ini.
d. Paragraf Narasi
Paragraf narasi adalah paragraph yang berusaha menceritakan
peristiwa demi peristiwa yang dialami seorang tokoh. Perhatikan contoh berikut.
Hari itu ia telusuri sudut demi sudut kota Bandung
yang amat dicintainya seolah-olah tidak mau ada satupun sudut yang terlewat.
Setiap sudut yang disinggahinya menyisakan kenangan amat mendalam baginya.
Mula-mula ia telusuri sudut Setiabudi. Di wilayah ini ia menyimpan amat banyak
kenangan. Penelusuran dilanjutkan ke wilayah balai kota dan sekitarnya. Di
sinipun ia amat hanyut dengan kenangan bersama-sama sahabatnya, juga kekasihnya.
Lalu, ia lanjutkan menyusuri wilayah alun-alun yang sekarang telah berubahtotal
dari masa duapuluh tahun yang lalu. Lagi-lagi ia terhanyut dalam kenangan masa lalunya.
Setiap tempat, setiap sudut kota itu, yang ada hanyalah kenangan indah baginya,seluruhnya.
Jenis paragraf berdasarkan letak kalimat utamanya:
1.Paragraf deduktif yaitu paragraf yang kalimat utamanya terletak pada awal
paragraf.
2.Paragraf induktif yaitu paragraf yang kalimat utamanya terletak pada akhir
paragraf. Utamanya terletak pada akhir paragraf.
3.Paragraf deduktif-induktif
yaitu paragraf yang kalimat utamanya terletak pada awal dan akhir paragraf.
4.Paragraf tersebar yaitu paragraf yang kalimat utamanya atau gagasan utamanya
tersebar pada keseluruhan paragraph (Hastuti PH, 1991).
2.5 Metode Pengembangan Paragraf
a. Metode klimaks-antiklimaks
Pengembangan gagasan mulai dari
yang rendah ke yang paling tinggi
b. Metode pandangan
Pengembangan gagasan dengan
cara memandang sesuatu
c. Metode perbandingan dan pertentangan
Pengembangan gagasan dengan menunjukkan
persamaan dan perbedaan objek
d. Metode analogi
Pengembangan gagasan dengan membandingkan
segi kesamaan dua hal berbeda
(ilustrasi)
e. Metode contoh
Pengembangan gagasan dengan
contoh (hal umum atau generalisasi)
f. Metode proses
Pengembangan gagasan dengan
mengemukakan peristiwa, perbuatan atau tindakan
g. Metode sebab-akibat
Pengembangan gagasan berupa rincian-rincian
akibat suatu sebab
h. Metode umum-khusus
Pengembangan gagasan dengan cara
mulai dari hal-hal umum ke hal-hal khusus
i. Metode klasifikasi
Pengembangan gagasan dengan cara mengelompokkan
objek yang memiliki persamaan
j. Metode definisi luas
Pengembangan gagasan dengan cara
memberi keterangan atau arti suatu istilah secara luas
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan.
Paragraf merupakan himpunan kalimat yang saling bertalian dalam suatu rangkaian
untuk membentuk sebuah gagasan (Akhadiah, 1991). Keraf (1977), menyebut
paragraf dengan istilah alinea. Alinea adalah kesatuan pikiran yang lebih tinggi
atau lebih luas dari kalimat. Syarat pembentukan
paragraf yaitu kesatuan (kohesi), kepaduan (koherensi), dan kelengkapan. Jenis- jenis paragraf yaitu paragraf
deskripsi, paragraf eksposisi, paragraf argumentasi, dan paragraf narasi. Beberapa metode
pengembangan paragraf yaitu metode klimaks-antiklimaks, metode pandangan, metode perbandingan dan pertentangan, metode analogi, metode contoh,
metode proses,
metode sebab-akibat, metode
klasifikasi, dan metode definisi luas.
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah M.K., Sabarti dkk. 1991/1992. Bahasa Indonesia I.
Jakarta: Ditjen Dikti Depdikbud.
Brown, G. dan Yule, G. 1986. Discourse Analysis. Cambridge:
Cambridge University Press.
Hastuti PH, Sri
dkk. 1991. Buku Pegangan
Kuliah Bahasa Indonesia. Yogyakarta: UPP IKIP
Yogyakarta.
Keraf, Gorys.1982. Eksposisi dan Deskripsi. Ende Plores: Nusa
Indah.
Ramlan, M. 1993. Paragraf: Alur Pikiran dan Kepaduannya dalam Bahasa
Indonesia. Yogyakarta: Andi Offset.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar