IDENTIFIKASI MAMALIA
Tujuan:
Mengenal jenis mamalia dan mengamati morfologi mamalia
Tinjauan Pustaka:
Binatang menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang terutama dicirikan oleh adanya kelenjar susu, yang pada betina menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya; adanya rambut; dan tubuh yang endoterm atau "berdarah panas". Otak mengatur sistem peredaran darah, termasuk jantung yang beruang empat. Mamalia terdiri lebih dari 5.000 genus, yang tersebar dalam 425 keluarga dan hingga 46 ordo, meskipun hal ini tergantung klasifikasi ilmiah yang dipakai (http://id.wikipedia.org/wiki/Binatang-Menyusui).
Kelinci (Lepus nigricollis) termasuk kedalam kingdom animalia dan
kelas mammalia yang mempunyai berat tubuh 1,35-7 kg dengan panjang 40-70 cm.
Kelinci (Lepus nigricollis) merupakan kelompok hewan yang paling
sempurna baik morfologi ataupun anatominya karena ia mempunyai susunan organ
yang kompleks dan susunan metabolisme didalam tubuhnya yang juga kompleks.
Hewan ini banyak ditemukan dimana-dimana.(Boolotion, 1979) (http://biology-nheyla.blogspot.com/).
Ciri-ciri hewan mamalia: mempunyai saraf tunjang, bertulang
belakang, mempunyai jantung dengan empat ruang, badan ditutupi oleh bulu,
mempunyai cuping telinga, mempunyai kelenjar peluh, mamalia betina melahirkan
dan menyusukan anak, kecuali mamalia yang sangat primitif seperti Platypus dan
setengah trenggiling. Bernapas melalui peparu. Berdarah panas (suhu badan
tetap) (http://diajengasnani.blogspot.com/2009/04/mamalia.html).
Alat dan Bahan:
Alat
|
Bahan
|
Alat bedah
|
Kelinci
|
Bak bedah
|
Kloroform
|
Kapas
|
|
Tissue
|
|
Jarum pentul
|
|
Pinset
|
|
Sarung tangan
|
|
Alat tulis
|
|
Pisau cutter
|
|
Gunting
|
|
Siapkan
hewan yang akan digunakan.
â
Memasukan
hewan amatan kedalam penyungkup dan membiusnya dengan kloroform.
â
Melakukan
pengamatan dan menggambar struktur anatomi eksternal dari mamalia.
â
Melakukan
pembedahan, kemudian mengamati bentuk dan posisi organ-organ penyusun internal
pada mamalia.
â
Mengamati
struktur anatomi. Diamati dengan seksama pada bagian internal (sistema
nervosum, sistema pencernaan, sistema urogenital).
â
Pembahasan
Dari hasil identifikasi hewan mamalia yaitu kelinci. Dapat
dijelaskan bahwa: kelinci (Lepus
nigricollis) termasuk kedalam kingdom animalia dan kelas mammalia yang
mempunyai berat tubuh 1,35-7 kg dengan panjang 40-70 cm. Kelinci (Lepus
nigricollis) merupakan kelompok hewan yang paling sempurna baik morfologi
ataupun anatominya karena ia mempunyai susunan organ yang kompleks dan susunan
metabolisme didalam tubuhnya yang juga kompleks. Hewan ini banyak ditemukan
dimana-dimana.(Boolotion, 1979)
Kelinci (Lepus nigricollis) merupakan mamalia yang biasa hidup
didarat. Makan dan berkembang biak didaerah yang banyak tersedia makanan yang
cukup, seperti bioma padang rumput, hutan dan sebagainya (Brotowidjoyo, 1994). Sedangkan menurut Oliver (1984), kelinci (Lepus nigricollis)
hidup dilingkungan alam bebas dan merupakan herbivora murni. Selama musim panas
makanannya adalah rumput, daun semanggi, serta tumbuhan-tumbuhan lainnya. Pada
musim dingin kelinci makan kulit pohon, ranting, perdu kering dan biji-bijian.
Tubuh kelinci (Lepus nigricollis) dibagi menjadi empat bagian
yaitu : caput, cervix, truncus dan cauda. Pada caput terdapat rima oris,
vibrisae, nares, organon visus. Ciri-ciri yang dimiliki kelas mamalia seperti
pada kelinci (Lepus nigricollis) menurut Anynomous (2007), adalah
sebagai berikut : Memiliki kelenjar mammae (merupakan modifikasi kelenjar
peluh) untuk menyusui anaknya. Mempunyai telinga yang panjang dan kaki belakang
yang lebih panjang dari pada kaki depan. kelinci termasuk hewan tetrapoda yang
memiliki 4 anggota gerak berupa kaki.
Telinga luar (pinnae) lebar. Mata besar, dengan membran niktitans. Bibir
lembek dan fleksibel. Disekitar moncong ada rambut-rambut panjang (vibrisae).
Kaki depan lebih kecil dari kaki belakang. Ekor pendek. Anus dibawah ekor.
Lubang urogenital disebelah anterior anus (Brotowidjoyo, 1994).
Menurut Brotowijoyo (1994), kaki belakang panjang dan kuat,
digunakan untuk melompat. Jari-jari kaki depan berjumlah 5 jari dan kaki
belakang terdapat 4 jari. Kulit tubuh berambut lebat, menutup hampir seluruh
tubuh. vibrisae ditemukan diujung moncong yang mana berfungsi sebagai
pendeteksi makanan pada waktu didalam tanah. Pada hewan ini terdapat 4-5 pasang
puting susu di ventrum yang terdapat pada hewan betina.
Di indonesia, khusunya di Jawa, kelinci dibawa oleh orang-orang Belanda
sebagai ternak hias pada tahun 1835. Hingga tahun 1912 kelinci (Lepus
nigricollis) diklasifikasikan dalam ordo Rodensia (Rodent), selanjutnya dalam
klasifikasi biologi, kelinci dimasukkan dalam ordo lagomorpha Brotowijoyo
(1994).
Klasifikasi
kelinci menurut Linnaeus:
Kerajaan: Animalia
Superfilum: Chordata
Filum: Vertebrata
Kelas: Mammalia
Ordo: Lagomorpha
Famili: Leporidae
Superfilum: Chordata
Filum: Vertebrata
Kelas: Mammalia
Ordo: Lagomorpha
Famili: Leporidae
Genus: Pentalagus, Bunolagus, Nesolagus, Romerolagus, Brachylagus, Sylvilagus, Oryctolagus, Poelagus
Sistema Pencernaan
Sistem pencernaan makanan pada kelinci (Lepus nigricollis)
terdiri dari saluran-saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran
pencernaan dimulai dari rongga mulut, pharynk, esophagus, ventriculus,
intestinum dan berakhir di anus. Rongga mulut pada kelinci (Lepus
nigricollis) dibentuk oleh atap dan dasar, atap terdiri atas palatum durun
yang berupa langit-langit keras disebelah anterior dan palatum molle yang
merupakan langit-langit lunak dan didalam rongga mulut terdapat gigi yang
tertanam dalam alveolus (lubang dalam rahang). Gigi pada kelinci (lepus
nigricollis) berfungsi untuk memotong atau mengerat makanan.
Pharynk
berfungsi untuk rongga dibelakang mulut yang merupakan persimpangan jalan
makanan dari jalan respirasi. Oesophagus merupakan pipa musculus yang sempit
yang menembus diafragma masuk ke dalam abdomen. Ventriculus merupakan kantong
sebagai lanjutan dari oesophagus yang dapat dibedakan atas cardia, pylorus yang
bersambung dengan deodenum dan fundus. Selain itu terdapat juga kelenjar
pencernaan yang meliputi kelenjar ludah, menghasilkan saliva yang mengandung
enzim-enzim pencernaan. Kelenjar empedu dikeluarkan oleh hati, pankreas
menghasilkan hormon insulin dan kelenjar pencernaan (Brotowidjoyo, 1994).
Lidah mempunyai papila perasa. Terdapat 4 pasang kelenjar ludah, yaitu
parotid, infraorbital, submaxilari dan sublingual. Terdapat kandung empedu
dengan saluran getah pankreas yang bermuara kedalam duodenum. Sekum
(caecum) bedar berdinding tipis, panjangnya kira-kira 50 cm dengan apendiks
fermiformis (umbai cacing) yang bentuknya seperti jari (Brotowidjoyo, 1994).
Sistema
Nervosum
Sistem syaraf terdiri atas dua bagian yaitu, syaraf pusat dan syaraf
perifer. Dan sebagai pusat adalah otak dan medula spinalis (sumsum tulang
belakang). Sistem syaraf pusat memiliki tugas untuk mengolah informasi yang
masuk, otak depan untuk membau, otak tengah untuk melihat, dan otak belakang
untuk mendengar. Sedangkan pada sistem syaraf tepi (perifer) memiliki fungsi
untuk mengumpulkan informasi yang berbentuk rangsangan listrik (impuls) dari
berbagai organ dalam dan luar untuk disampaikan pada syaraf pusat, juga membawa
impuls dari syaraf menuju pusat motorik tubuh (Jasin, 1984).
Sistema Urogenital
Organ ekskresi pada kelinci (Lepus nigricollis) yaitu berupa
sepasang ginjal (unipapila) yang terletak didaerah lumbalis sebelah atas
peritonium. Cairan urin akan keluar dari masing-masing ginjal ke bawah melalui
pembuluh ureter dan ditampung sementara dalam vesika urinaria yang berkontraksi
sehingga urin akan keluar melalui pembuluh uretra. Urin pada kelinci juga
banyak mengandung kalsium karena pengaruh makanannya dan dapat berubah warnanya
yang dipengaruhi oleh makanannya (Anynomous, 2007).
Pada mamalia ginjal adalah sepasang organ berbentuk biji kacang merah.
Urin keluar meninggalkan ginjal melalui ductus yang disebut ureter. Kedua
ginjal tersebut mengosongkan isinya kedalam kandung kemih (urinary bladder).
Selama urinasi urin meninggalkan tubuh dari kandung kemih melalui saluran yang
di sebut uretra (Campbell, 2003).
-
Fungsi sfingter esofagus bagian
bawah (sfingter gastroesofageal) pada mamalia
Pada ujung bawah esofagus,meluas
dari sekitar dua sampai lima sentimeter diatas perbatasan dengan lambung, otot
sirkular esofagus berfungsi sebagai sfingter esofagus bagian bawah atau
sfingter gastroesofageal. Secara anatomis,sfingter ini tidak berbeda dengan
bagian esofagus yang lain. Secara fisiologis normalnya sfingter tetap berkonstriksi
secara tonik (dengan tekanan intraluminal pada titik ini di esofagus sekitar 30
mmHg), berbeda dengan bagian tengah esofagus antara sfingter bagian atas dan
bagian bawah, yang normalnya tetap berelaksasi. Sewaktu gelombang peristaltik
penelanan melewati esofagus, relaksasi reseptif akan merelaksasi sfingter
esofagus bagian bawah medahului gelombang peristaltik dan mempermudah dorongan
makanan yang ditelan ke dalam lambung. Sangat jarang, sfingter tidak
berelaksasi dengan baik, mengakibatkan keadaan yang disebut akalasia.
Isi lambung bersifat sangat asam dan
mengandung banyak enzim proteolitik. Mukosa esofagus, kecuali pada seperdelapan
bagian bawah esofagus, tidak mampu menahan kerja pencernaan yang lama dari
sekresi getah lambung. Konstriksi tonik dari sfingter esofageal bagian bawah
akan membantu untuk mencegah refluks yang bermakna dari isi lambung ke dalam
esofagus kecuali pada keadaan abnormal.
Pencegahan tambahan terhadap refluks
dengan penutupan seperti katup di ujung distal esofagus. Faktor lain yang
mencegah refluks adalah mekanisme seperti katup pada bagian esofagus yang
pendek yang terletak tepat di bawah diafragma sebelum mencapai lambung.
Peningkatan tekanan intraabdominal akan mendesak esofagus pada titik ini ke
dalam pada saat yang bersamaan ketika tekanan ini meningkatkan tekanan
intragastrik. Jadi, penutupan seperti katup ini, pada esofagus bagian bawah
akan mencegah tekanan abdominal yang tinggi yang berasal dari desakan isi
lambung ke dalam esofagus. Kalau tidak, setiap kali kita berjalan, batuk atau
bernafas kuat, kita mungkin mengeluarkan asam ke dalam esofagus.
Untuk lebih lengkapnya silahkan download di LINK INI!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar