PENGUKURAN
KADAR KLOROFIL MIKROALGA
Tujuan :
· Mahasiswa mengetahui pengaruh media terhadap kandungan klorofil
mikroalga
· Mahasiswa memiliki keterampilan menghitung jumlah sel mikroalga
Dasar Teori :
Alga masuk dalam kingdom protista karena memiliki ciri-ciri tubuh
tersusun atas satu sel atau banyak sel, sel-sel tubuhnya tidak berdiferensiasi
membentuk jaringan khusus. Didalam sel alaga terdapat berbagai plastida, yaitu
organel sel yang mengandung zat warna (pigmen). Pigmen yang terdapat pada alga
terutama adalah kloroplas. Kloropas mengandung
pigmen klorofil yang berperan penting dalam proses fotosintesis.
Oleh sebab itu alga bersifat autotrof. (Istamar Syamsuri Dkk, 2006)
Algae dari jenis Scenedesmus sp dapat digunakan sebagai membersihkan air limbah dari zat-zat
yang umum terkandung di dalamnya seperti amonia, nitrat, dan fosfat (Liveonearth, 2011). Scenedesmus merupakan mikroalga
yang bersifat kosmopolit. Sebagian besar Scenedesmus dapat hidup di lingkungan
akuatik seperti perairan tawar dan payau. Scenedesmus juga ditemukan di tanah
atau tempat yang lembab. Sel Scenedesmus berbentuk silindris dan umumnya
membentuk koloni (Maulidin Darwis, 2011). Klorofil terdapat sebagai butir-butir hijau di dalam kloroplas.
Pada umumnya kloroplas itu berbentuk oval, bahan dasarnya disebut stroma,
sedang butir-butir yang terkandung di dalamnya disebut grana (Dwidjoseputro,
1994).
Spektofometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari
spectometer dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan
panjang gelombag dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang
ditransmisikan atau yang diadsorpsi (Rgmaisyah, 2008). Centrifuge adalah
alat untuk memutar sampel pada kecepatan tinggi, memaksa partikel yang lebih
berat terkumpul ke dasar tabung centrifuge. Pemakaian centrifuge yang paling sering
adalah untuk pemisahan komponen sel darah dari cairannya sehingga cairannya
bisa dipakai untuk pemeriksaan. (Anonimus, 2008)
Alat dan Bahan
Alat
|
Bahan
|
Spektofotometer
|
Kultur mikroalga
|
Centrifuge
|
|
Gelas Ukur
|
Aseton 90% atau Etanol 96%
|
Tabung Reaksi
|
|
Glass bead
|
Prosedur
Kerja
Ambil
10 ml sampel kultur mikroalga
â
Sentrifugasi
sampel tersebut dengan kecepatan 3000rpm selama 10 menit
â
Buang
supernatan dan ambil endapannya
â
Tambahkan
aseton 90% atau etanol 96% sehingga volume akhir mencapai 10ml
â
Masukkan
beberapa butir glass bead
â
Vortekslah
suspensi tersebut selama 20menit dan sentrifugasi kembali dengan kecepatan dan
waktu yang sama
â
Ukurlah
supernatan, lalu ukur menggunakan spektofotometer pada panjang gelombang 645 nm
dan 663 nm
â
Hitung
kadar klorofil tersebut dengan menggunakan rumus berdasarkan Arnon (1979)
Klorofil a = (12,7 A663) – (27 A645), Klorofil b = (22,9A663)
– (4,7 A645), Klorofil a+b = (20,2 A663) – (8 A645)
Pengamatan :
Mikroalga di Aerator
Klorofil a (A645) = 0,062 mg/ml
Klorofil b (A663)
= 0,069 mg/ml
Mikroalga di Non Aerator
Klorofil a (A645) = 0,038 mg/ml
Klorofil b (A663) = 0,051 mg/ml
Analisis data :
Mikroalga di Aerator
Klorofil a (A645) = 0,062 mg/ml
Klorofil b (A663) = 0,069 mg/ml
Penghitungan kadar klorofil:
Klorofil a = (12,7 x
0,069) –(27 x 0,062)
=
(0,8763) – (1,674)
= -0,7977 mg/ml
Klorofil b = (22,9 x
0,069) – (4,7 x 0,062)
=
(1,5801) – (0,2914)
=
1,2887 mg/ml
Klorofil total (a+b) = (20,2 x A663) – (8,0 x A645)
=
(20,2 x 0,069) – (8,0 x 0,062)
=
(1,3938) – (0,496)
=
0,8978 mg/ml
Mikroalga di Non Aerator
Klorofil a (A645) = 0,038 mg/ml
Klorofil b (A663) = 0,051 mg/ml
Penghitungan kadar klorofil:
Klorofil a = (12,7 x
0,051) –(27 x 0,038)
=
(0,6477) – (1,026)
= -0,3783 mg/ml
Klorofil b = (22,9 x
0,051) – (4,7 x 0,038)
=
(1,1679) – (0,1786)
=
0,9893 mg/ml
Klorofil total (a+b) = (20,2 x A663) – (8,0 x A645)
=
(20,2 x 0,051) – (8,0 x 0,038)
=
(1,0302) – (0,304)
=
0,7262 mg/ml
Pembahasan :
Scenedesmus
merupakan kelompok mikroalga dan yang paling beragam karena ada yang bersel
tunggal, koloni dan bersel banyak. Mempunyai warna hijau dari klorofil a dan b yang sama dalam proporsi tanaman tingkat
tinggi (Maulidin Darwis, 2011). Pigmen yang terdapat pada alga terutama adalah kloroplas. Kloropas
mengandung pigmen klorofil yang berperan penting dalam proses fotosintesis (Istamar Syamsuri Dkk, 2006).
Sampel kultul
mikroalga disentrifugasi terlebih dahulu bertujuan untuk memisahkan komponen
klorofil dari cairannya, sehingga cairannya bisa dipakai untuk pemeriksaan.
Prinsip metode untuk pengukuran klorofil secara spektrofotometri didasarkan
pada penyerapan maksimum oleh ekstrak klorofil dalam aceton di daerah spektrum
cahaya. Penyerapan maksimum untuk klorofil a dan klorofil b terjadi pada
gelombang 663 dan 645.
Hasil
penelitian menunjukan bahwa, klorofil (total) yang terdapat pada kultur mikroalga
yang menggunakan aerator jauh lebih banyak dibandingkan dengan yang nonaerator.
Kultur mikroalga yang menggunakan aerator menghasilkan kadar klorofil yang
tinggi, karena salah satu unsur yang mempengaruhi pembentukan klorofil (O2)
tersedia dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan nonaerator yang
jauh lebih sedikit. Hal ini diperlihatkan oleh warna kultur mikroalga pada
aerator yaitu hijau tua, dan nonaerator hijau muda. Kandungan klorofib b pada
kedua media (aerator dan nonaerator) jauh lebih banyak dibandingkan dengan
klorofil a (nilainya negatif).
Untuk lebih lengkapnya silahkan download di LINK INI!.
Untuk lebih lengkapnya silahkan download di LINK INI!.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar