MAKALAH
GENETIKA
REKAYASA
GENETIKA
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah “Rekayasa Genetika”.
Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Genetika. Dalam Penulisan makalah ini penulis
merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun
materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini. Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima
kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalahini. Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang
setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua
bantuan ini sebagai ibadah. Amin Ya Robbal ‘Alamin.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..........................................................................................................i
Daftar Isi..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1-3
1.1 Latar
Belakang..........................................................................................1
1.2
Tujuan
Penelitian......................................................................................1
1.3
Rumusan
masalah.....................................................................................2
1.4
Pembatasan
Masalah.................................................................................2
1.5
Anggapan
Dasar atau Hipotesis................................................................2
1.6
Metode
dan Teknik Pengumpulan Data...................................................2
1.7
Sisematika
Penyusunan.........................................................................2-3
BAB II LANDASAN TEORI...............................................................................4-6
2.1 Definisi Rekayasa Genetika.....................................................................4
2.2 Perkembangan Rekayasa Genetika.......................................................4-6
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.................................................................7
3.1 Metodologi Penelitian...............................................................................7
BAB IV PEMBAHASAN..................................................................................8-12
4.1 Tujuan Rekayasa Genetika.......................................................................8
4.2 Tahap Pembuatan Insulin.........................................................................8
4.3 Penyebab Berkembangnya Rekayasa Genetika....................................8-9
4.4 Penerapan Rekayasa Genetika..................................................................9
4.4.1 Bidang Pertanian dan Bahan Pangan................................................9
4.4.2 Bidang Kesehatan dan Farmasi.........................................................9
4.4.3 Bidang Industri .................................................................................9
4.5 Dampak Negatif Rekayasa Genetika...................................................9-12
4.5.1 Dampak Di Bidang Sosial Ekonomi............................................9-10
4.5.2 Dampak Di Bidang Kesehatan........................................................10
4.5.3 Dampak Di Bidang Etika dan Moral...............................................10
4.5.4 Mangku Sitepoe.........................................................................10-11
4.5.5 Gangguan Terhadap Lingkungan....................................................11
4.5.6 Gangguan Terhadap Kesehatan......................................................11
4.5.7 Gangguan Terhadap Religi dan Etika........................................11-12
4.6 Dampak Positif Rekayasa Genetika........................................................12
BAB V PENUTUP.................................................................................................13
5.1 Kesimpulan.............................................................................................13
5.2 Saran.......................................................................................................13
Daftar Pustaka.........................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perkembangan IPTEK adalah sebuah fenomena dan
fakta yang jelas dan pasti terjadi sebagai sebuah proses yang berlangsung ecara
terus-menerus bagi kehidupan global yang juga yang tidak mengenal istilah
berhenti. Hal ini senada dengan diungkapkannya oleh Ibnu Khaldum dalam
mukaddimahnya “Tidak ada masyarakat yang tidak berubah” dengan demikian dalam
merespon perkembangan IPTEK, menghenrikan jalannya perubahan adalah pekerjaan
yang mustahil untuk dilakukan. Rekayasa Genetika akhir-akhir ini mengalami
perkembangan yang cukup drastis dan meminta perhatian yang cukup serius
dikalangan manusia pada umumnya.
Genetika perlu dipelajari, agar kita dapat
mengetahui sifat-sifat keturunan kita sendiri serta setiap makhuk hidup yang
berada dilingkungan kita. kita sebagai manusia tidak hidup autonom dan
terinsolir dari makhuk lain sekitar kita tapi kita menjalin ekosistem dengan
mereka. Karena itu selain kita harus mengetahui sifat-sifat menurun dalam tubuh
kita, juga pada tumbuhan dan hewan. Lagi pula prinsip-prinsep genetika itu
dapat disebut sama saja bagi seluruh makluk. Karena manusia sulit dipakai
sebagai objek atau bahan percobaan genetis, kita mempelajari hukum-hukumnya
lewat sifat menurun yang terkandung dalam tubuh-tumbuhan dan hewan sekitar.
1.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulisan ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui apa keuntungan rekayasa genetika bagi kehidupan manusia sekarang ini;
2. Untuk mengetahui sejauh mana rekayasa genetika sudah berkembang;
3. Untuk mengetahui mengapa rekayasa genetika diperlukan dalam melaksanakan perkembangan kehidupan makhluk hidup;
4. Untuk mengetahui apa dampak rekayasa genetika terhadap kehidupan makhluk hidup.
1. Untuk mengetahui apa keuntungan rekayasa genetika bagi kehidupan manusia sekarang ini;
2. Untuk mengetahui sejauh mana rekayasa genetika sudah berkembang;
3. Untuk mengetahui mengapa rekayasa genetika diperlukan dalam melaksanakan perkembangan kehidupan makhluk hidup;
4. Untuk mengetahui apa dampak rekayasa genetika terhadap kehidupan makhluk hidup.
1.3 Rumusan Masalah
Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis mencoba merumuskan berbagai permasalahan yang akan dibahas mengenai rekayasa genetika adalah sebagai berikut :
1. Definisi rekayasa genetika.
2. Perkembangan rekayasa genetika dari masa ke masa.
3. Langkah-langkah yang dilakukan sebelum melakukan rekayasa genetika.
4. Manfaat rekayasa genetika.
5. Dampak yang ditimbulkan akibat GMO.
1.4 Pembatasan Masalah
Agar permasalahan yang akan dibahas tidak terlalu meluas, penulis batasi masalah yang akan dibahas yaitu tentang rekayasa genetika dan pemanfaatannya.
1.5 Anggapan Dasar atau Hipotesis
1. Rekayasa genetika adalah penerapan genetika untuk kepentingan manusia.
2. Rekayasa genetika merupakan transplantasi atau pencangkokan satu gen ke gen lainnya dimana dapat bersifat antar gen dan dapat pula lintas gen sehingga mampu menghasilkan produk .
3. Gen yang diselipkan dan organisme penerima dapat berasal dari organisme apa saja. Misalnya, gen dari sel pankreas manusia yang kemudian diklon dan dimasukkan ke dalam sel E. Coli yang bertujuan untuk mendapatkan insulin.
1.6 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini,
penyusun menggunakan metode Study Literatur yaitu dengan cara memperoleh
data-data teoritis dari berbagai buku, jaringan internetdan menggunakan teknik
deskriptif yakni memaparkan semua hasil penelitian.
1.7 Sistematika Penyusunan
Dalam penulisan karya ilmiah ini dibagi dalam beberapa bab. Agar mempermudah penulisan serta memperlancar pembahasan, penulis menggunakan sistematika sebagai berikut :
1. PENDAHULUAN : terdiri atas Latar Belakang Masalah, Tujuan Penelitian, Pembatasan Masalah, Anggapan Dasar atau Hipotesis, Teknik Pengumpulan Data dan Sistematika Pengumpulan Data
2. LANDASAN TEORITIS : terdiri atas Definisi Rekayasa Genetika dan Perkembangan Rekayasa Genetika
3. METODE PENELITIAN : Metodologi Penelitian
4. PEMBAHASAN : Tujuan Rekayasa Genetika, Tahap Pembuatan Insulin, Penyebab Berkembangnya Rekayasa Genetika, Penerapan Rekayasa Genetika, Dampak Negatif Rekayasa Genetika dan Dampak Positif Rekayasa Genetika
5. PENUTUP : Kesimpulan dan Saran
1.7 Sistematika Penyusunan
Dalam penulisan karya ilmiah ini dibagi dalam beberapa bab. Agar mempermudah penulisan serta memperlancar pembahasan, penulis menggunakan sistematika sebagai berikut :
1. PENDAHULUAN : terdiri atas Latar Belakang Masalah, Tujuan Penelitian, Pembatasan Masalah, Anggapan Dasar atau Hipotesis, Teknik Pengumpulan Data dan Sistematika Pengumpulan Data
2. LANDASAN TEORITIS : terdiri atas Definisi Rekayasa Genetika dan Perkembangan Rekayasa Genetika
3. METODE PENELITIAN : Metodologi Penelitian
4. PEMBAHASAN : Tujuan Rekayasa Genetika, Tahap Pembuatan Insulin, Penyebab Berkembangnya Rekayasa Genetika, Penerapan Rekayasa Genetika, Dampak Negatif Rekayasa Genetika dan Dampak Positif Rekayasa Genetika
5. PENUTUP : Kesimpulan dan Saran
BAB II
LANDASAN TEORI
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Rekayasa Genetika
Rekayasa genetika (Ing. genetic engineering)
dalam arti paling luas adalah penerapan genetika untuk kepentingan manusia.
Dengan pengertian ini kegiatan pemuliaan hewan atau tanaman melalui seleksi
dalam populasi dapat dimasukkan. Demikian pula penerapan mutasi buatan tanpa
target dapat pula dimasukkan. Walaupun demikian, masyarakat ilmiah sekarang
lebih bersepakat dengan batasan yang lebih sempit, yaitu penerapan
teknik-teknik biologi molekular untuk mengubah susunan genetik dalam kromosom
atau mengubah sistem ekspresi genetik yang diarahkan pada kemanfaatan tertentu.
Teknologi Rekayasa Genetika merupakan inti dari
bioteknologi didifinisikan sebagai teknik in-vitro asam nukleat, termasuk DNA
rekombinan dan injeksi langsung DNA ke dalam sel atau organel; atau fusi sel di
luar keluarga taksonomi; yang dapat menembus rintangan reproduksi dan
rekombinasi alami, dan bukan teknik yang digunakan dalam pemuliaan dan seleksi
tradisional.
Prinsip dasar teknologi rekayasa genetika
adalah memanipulasi atau melakukan perubahan susunan asam nukleat dari DNA
(gen) atau menyelipkan gen baru ke dalam struktur DNA organisme penerima. Gen
yang diselipkan dan organisme penerima dapat berasal dari organisme apa saja.
Misalnya, gen dari sel pankreas manusia yang kemudian diklon dan dimasukkan ke
dalam sel E. Coli yang bertujuan untuk mendapatkan insulin.
2.2 Perkembangan Rekayasa Genetika
Sejarah perkembangan genetika sebagai ilmu
pengetahuan dimulai menjelang akhir abad ke-19 ketika seorang biarawan Austria
bernama Gregor Johann Mendel berhasil melakukan analisis yang cermat dengan
interpretasi yang tepat atas hasil-hasil percobaan persilangannya pada tanaman
kacang ercis (pisum sativum), Mendel bukanlah orang pertama yang melakukan
percobaan-percobaan persilangan. Akan tetapi, berbeda dengan para pendahulunya
yang melihat setiap individu dengan keseluruhan sifatnya yang kompleks, Mendel
mengamati pola pewarisan sifat demi sifat sehingga menjadi lebih mudah untuk
diikuti. Deduksinya mengenai pola pewarisan sifat ini kemudian menjadi landasan
utama bagi perkembangan genetika sebagai suatu cabang ilmu pengetahuan, dan
Mendel pun diakui sebagai Bapak Genetika.
Semenjak saat itu hingga lebih kurang
pertengahan abad ke-20 berbagai percobaan persilangan atas dasar
prinsip-prinsip Mendel sangat mendominasi penelitian di bidang genetika. Hal
ini menandai berlangsungnya suatu era yang dinamakan genetika klasik. Pada awal
abad ke-20 ketika biokimia mulai berkembang sebagai cabang ilmu pengetahuan
baru, para ahli genetika tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang hakekat
materi genetik, khususnya mengenai sifat biokimianya. Pada tahun 1920-an, dan
kemudian tahun 1940-an, terungkap bahwa senyawa kimia materi genetik adalah
asam deoksiribonukleat (DNA). Dengan ditemukannya model struktur molekul DNA pada
tahun 1953 oleh J.D. Watson dan F.H.C. Crick dimulailah era genetika yang baru,
yaitu genetika molekuler.
Perkembangan penelitian genetika molekuler
terjadi demikian pesatnya. Jika ilmu pengetahuan pada umumnya mengalami
perkembangan dua kali lipat dalam satu dasawarsa, maka waktu yang dibutuhkan
untuk itu (doubling time) pada genetika molekuler hanyalah dua tahun! Bahkan,
perkembangan yang lebih revolusioner dapat disaksikan semenjak tahun 1970-an,
yaitu pada saat dikenalnya teknologi manipulasi molekul DNA atau teknologi DNA
rekombinan atau dengan istilah yang lebih populer disebut sebagai rekayasa
genetika.
Saat ini sudah menjadi berita biasa apabila
organisme-organisme seperti domba, babi, dan kera didapatkan melalui teknik
rekayasa genetika yang disebut kloning. Sementara itu, pada manusia telah
dilakukan pemetaan seluruh genom atau dikenal sebagai projek genom manusia
(human genom project), yang diluncurkan pada tahun 1990 sebagai cabang biologi
maupun sebagai ilmu-ilmu rekayasa (keteknikan).
Dapat dianggap, awal mulanya adalah dari
usaha-usaha yang dilakukan untuk menyingkap material yang diwariskan dari satu
generasi ke generasi yang lain. Ketika orang mengetahui bahwa kromosom adalah
material yang membawa bahan terwariskan itu (disebut gen) maka itulah awal mula
ilmu ini. Tentu saja, penemuan struktur DNA menjadi titik yang paling pokok
karena dari sinilah orang kemudian dapat menentukan bagaimana sifat dapat
diubah dengan mengubah komposisi DNA, yang adalah suatu polimer bervariasi.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian yang dilakukan penulis
adalah mencari informasi dari berbagai sumber diantaranya dari buku- buku
Biologi tentang Rekayasa Genetika baik dari buku paket BSE ataupun dari lks
Biologi dan juga mengakses informasi secara online dari internet agar diperoleh
informasi-informasi yang lebih baru ataupun lebih modern yang belum tercantum
dalam buku- buku Biologi tersebut.
BAB IV
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
4.1
Tujuan Rekayasa Genetika
Rekayasa genetika pada tanaman mempunyai target
dan tujuan antara lain peningkatan produksi, peningkatan mutu produk supaya
tahan lama dalam penyimpanan pascapanen, peningkatan kandunagn gizi, tahan
terhadap serangan hama dan penyakit tertentu (serangga, bakteri, jamur, atau
virus), tahan terhadap herbisida, sterilitas dan fertilitas serangga jantan
(untuk produksi benih hibrida), toleransi terhadap pendinginan, penundaan
kematangan buah, kualitas aroma dan nutrisi, perubahan pigmentasi.
Rekayasa
Genetika pada mikroba bertujuan untuk meningkatkan efektivitas kerja mikroba
tersebut (misalnya mikroba untuk fermentasi, pengikat nitrogen udara,
meningkatkan kesuburan tanah, mempercepat proses kompos dan pembuatan makanan
ternak, mikroba prebiotik untuk makanan olahan), dan untuk menghasilkan bahan
obat-obatan dan kosmetika.
4.2 Tahap Pembuatan Insulin
4.2 Tahap Pembuatan Insulin
- Bakteri yang
masih mempunyai plasmid, plasmidnya dipotong dengan menggunakan enzim Restriksi
Endonuklease
- Kemudian gen insulin dari sel pankreas juga dipotong dengan menggunakan enzim restriksi
- Lalu gen insulin ini di sisipkan pada plasmid bakteri dengan menggunakan enzim ligase sehingga disebut dengan ADN rekombinan
- Setelah itu ADN rekombinan itu dimasukkan ke dalam tubuh bakteri baru.
- Bakteri dibiarkan berkembang biak dalam wadah fermentasi sehingga dihasilkan insulin.
4.3 Penyebab Berkembangnya Rekayasa Genetika
- Ditemukannya enzim pemotong DNA yaitu enzim restriksi endonuklease.
- Ditemukannya pengatur ekspresi DNA yang diawali dengan penemuan operon laktosa pada prokariota.
- Ditemukannya perekat biologi yaitu enzim ligase.
- Ditemukannya medium untuk memindahkan gen ke dalam sel mikroorganisme. Sejalan dengan penemuan-penemuan penting itu, perkembangan di bidang biostatistika, bioinformatika dan robotika/automasi memainkan peranan penting dalam kemajuan dan efisiensi kerja bidang ini.
4.4 Penerapan Rekayasa Genetika
- Kemudian gen insulin dari sel pankreas juga dipotong dengan menggunakan enzim restriksi
- Lalu gen insulin ini di sisipkan pada plasmid bakteri dengan menggunakan enzim ligase sehingga disebut dengan ADN rekombinan
- Setelah itu ADN rekombinan itu dimasukkan ke dalam tubuh bakteri baru.
- Bakteri dibiarkan berkembang biak dalam wadah fermentasi sehingga dihasilkan insulin.
4.3 Penyebab Berkembangnya Rekayasa Genetika
- Ditemukannya enzim pemotong DNA yaitu enzim restriksi endonuklease.
- Ditemukannya pengatur ekspresi DNA yang diawali dengan penemuan operon laktosa pada prokariota.
- Ditemukannya perekat biologi yaitu enzim ligase.
- Ditemukannya medium untuk memindahkan gen ke dalam sel mikroorganisme. Sejalan dengan penemuan-penemuan penting itu, perkembangan di bidang biostatistika, bioinformatika dan robotika/automasi memainkan peranan penting dalam kemajuan dan efisiensi kerja bidang ini.
4.4 Penerapan Rekayasa Genetika
4.4.1 Bidang Pertanian dan Bahan Pangan
- Ditemukannya tomat Flavr Savr yang tahan
- Ditemukannya sapi dengan produksi susu meningkat 20%
- Ditemukannya kopi super
- Ditemukannya tanaman ber-pestisida
- Ditemukannya vaksin penyakit mulut dan kuku
- Jagung dengan protein tinggi
4.4.2 Bidang Kesehatan dan Farmasi
- Diproduksinya insulin dengan cepat dan murah
- Adanya terapi genetic
- Diproduksinya interferon
- Diproduksinya beberapa hormon pertumbuhan
4.4.3 Bidang Industri
- Terciptanya bakteri yang mampu membersihkan lingkungan tercemar
- Bakteri yang dapat mengubah bahan tercemar menjadi bahan tidak berbahaya
- Bateri pembuat aspartanik
4.5 Dampak Negatif Rekayasa Genetika
4.5.1 Dampak Di Bidang Sosial Ekonomi
- Ditemukannya tomat Flavr Savr yang tahan
- Ditemukannya sapi dengan produksi susu meningkat 20%
- Ditemukannya kopi super
- Ditemukannya tanaman ber-pestisida
- Ditemukannya vaksin penyakit mulut dan kuku
- Jagung dengan protein tinggi
4.4.2 Bidang Kesehatan dan Farmasi
- Diproduksinya insulin dengan cepat dan murah
- Adanya terapi genetic
- Diproduksinya interferon
- Diproduksinya beberapa hormon pertumbuhan
4.4.3 Bidang Industri
- Terciptanya bakteri yang mampu membersihkan lingkungan tercemar
- Bakteri yang dapat mengubah bahan tercemar menjadi bahan tidak berbahaya
- Bateri pembuat aspartanik
4.5 Dampak Negatif Rekayasa Genetika
4.5.1 Dampak Di Bidang Sosial Ekonomi
Dampak ekonomi yang tampak adalah paten hasil
rekayasa, swastanisasi dan kosentrasi bioteknologi pada kelompok tertentu,
memberikan pengaruh yang sangat luas pada masyarakat. Produk bioteknologi dapat
merugikan petani kecil. Penggunakan hormon pertumbuhan sapi dapat meningkatkan
produksi susu sapi sampai 20%, niscaya akan menggusur peternak kecil.
4.5.2 Dampak Di Bidang Kesehatan
Produk rekayasa di bidang kesehatan ini memang
sudah ada yang menimbulkan masalah yang serius. Contohnya adalah penggunaan
insulin hasil rekayasa menyebabkan 31 orang meninggal di inggris. Tomat Flavr
Savr diketahui mengandung gen resisten terhaap antibiotik. Susu sapi yang
disuntik dengan hormone BGH disinyalir mengandung bahan kimia baru yang punya
potensi berbahaya bagi kesehatan manusia.
4.5.3 Dampak Di
Bidang Etika Dan Moral
Menyisipkan gen
makhluk hidup kepada makhluk hidup lain memiliki dampak etika yag serius.
Menyisipkan gen makhluk hidup lain yang tidak berkerabat dianggap sebagai
pelanggaran terhadap hukum alam dan sulit diterima manusia. Bahan pangan
transgenik yang tidak berlabel juga membawa konsekuensi bagi penganut agama
tertentu. Penerapan hak paten pada organism hasil rekayasa merupakan pemberian
hak pribadi atas organism. Hal ini bertentangan dengan banyak nilai-nilai
budaya yang mengghargai nilai intrinsic makhluk hidup.
4.5.4 Mangku Sitepoe
4.5.4 Mangku Sitepoe
Domba Dolly yang lahir pada 5 Juli 1996
diumumkan pada 23 Februari 1997 oleh majalah Nature. Pada 4 Januari 2002 di
hadapan para wartawan dinyatakan domba itu menderita radang sendi di kaki
belakang kiri di dekat pinggul dan lutut atau menderita arthritis. Kelahiran
domba Dolly berkat kemajuan teknologi rekayasa genetika yang disebut kloning
dengan mentransplantasikan gen dari sel ambing susu domba ke ovum (sel telur
domba) dari induknya sendiri.
Sel telur yang sudah ditransplantasi
ditumbuhkembangkan di dalam kandungan domba, sesudah masa kebuntingan tercapai
maka sang domba lahir yang diberi nama Dolly. Sehingga domba Dolly lahir tanpa
kehadiran sang jantan domba, seolah-olah seperti sepotong batang ubi kayu
ditanam di tanah yang kemudian tumbuh disebut mencangkok. Sejak lahir si domba
Dolly tumbuh dan berkembang dalam keadaan sehat tetapi sesudah hampir enam
tahun mulai muncul penyakit arthritis yang dijelaskan di hadapan wartawan.
4.5.5 Gangguan Terhadap Lingkungan
Pola tanam produk pertanian di Indonesia areal
kecil dikelilingi oleh berbagai gulma, dengan adanya sifat cross-polination
dari GMO maka dikhawatirkan akan bermunculan gulma baru yang lebih resisten.
Tanpa membakar sisa tanaman GMO akan memusnahkan jasad renik dalam tanah bekas
penanaman tanaman GMO akibat sifat dari sisa GMO yang bersifat toksis. Jangka
panjang akan merubah struktur dan tekstur tanah. Sifat tanaman GMO yang dapat
membunuh larva kupu-kupu, akan memberikan kekhawatiran punahnya kupu-kupu di
Sulawesi Selatan. Seperti diketahui Sulawesi Selatan termasyhur dengan
kupu-kupunya.
4.5.6 Gangguan
Terhadap Tesehatan
Satu-satunya gangguan kesehatan akibat
penggunaan hasil rekayasa genetika ialah reaksi alergis yang sudah dapat
dibuktikan. Kebiasaan mengonsumsi daging, di Indonesia memiliki kekhususan
tersendiri dalam pola konsumsi daging, tidak ada bagian tubuh sapi yang tidak
dikonsumsi. Apabila sapi disuntik dengan bovinesomatotropin, mengakibatkan
kadar IGF I meningkat sangat tinggi dalam darah dan hati. Bagi daerah yang
menggunakan darah sebagai bahan pangan demikian pula mengonsumsi hati
(Indonesia mengimpor hati sejumlah lima juta kg dari negara-negara yang
menggunakan GMO) memberikan kekhawatiran munculnya dampak negatif penggunaan
GMO.
4.5.7 Gangguan Terhadap Religi Dan Etika
Penggunaan obat insulin yang diproduksi dari
transplantasi sel pancreas babi ke sel bakteri, serta xenotransplatation yang
menggunakan katup jantung babi ditransplantasikan ke jantung manusia memberikan
kekhawatiran terhadap mereka yang beragama Islam.
Indonesia telah mengimpor kedelai dua juta ton
dan jagung 1,2 juta ton serta berbagai komoditas lainnya pada tahun 2000 yang
diduga mengandung GMO, sehingga sudah dapat dipastikan Indonesia telah
mengonsumsi hasil rekayasa genetika. Tetapi, hingga saat ini belum pernah
dilaporkan adanya dampak negatif dari penggunaan GMO. Jangankan mendeteksi
dampak negatif penggunaan GMO, mendeteksi apakah komoditas yang diimpor
mengandung GMO saja belum pernah dilakukan di Indonesia. Justru untuk itulah
kami memberanikan diri mengemukakan dugaan kekhawatiran munculnya dampak
negatif penggunaan dari produk rekayasa genetika di Indonesia.
4.6 Dampak Positif Rekayasa Genetika
1 Meningkatnya derajat kesehatan manusia, dengan diproduksinya berbagai hormone manusia seperti insulin dan hormone pertumbuhan.
2 Tersedianya bahan makanan yang lebih melimpah.
3 Tersedianya sumber energy yang terbaharui.
4 Proses industry yang lebih murah.
5 Berkurangnya polusi.
BAB V
PENUTUP
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Rekayasa genetika adalah upaya pencangkokan gen
dengan teknik rekombinan DNA pada mikroorganisme tertentu. Dengan rekayasa
genetika, manusia dapat memuat organisme yang tidak dapat menghasilkan bahan
tertentu menjadi mampu menghasilkan bahan tertentu yang dibutuhkan manusia.
Mikroorganisme yang berperan ini disebut makluk transgenik.
Setelah melakukan pengkajian penulis dapat
menyimpulkan :
1. Rekayasa genetika adalah suatu kemajuan dibidang IPTEK yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan tingkat fungsional dari suatu makhluk hidup atau organism.
2. Rekayasa genetika sangat baik digunakan asalkan masih dalam batas kewajaran manusia yang masih bias dimengerti dengan akal pikiran manusia.
3. Rekayasa genetika dapat digunakan untuk memperbaiki kerusakan dan merupakan alat untuk melakukan pembaharuan yang sangat efisien jika digunakan dengan tepat.
4. Rupanya masih banyak masyarakat yang belum benar mengerti arti rekayasa genetika itu dan apa dampaknya bagi kehidupan manusia.
5.2 Saran
1. Hendaknya rekayasa genetika dimanfaatkan dan digunakan dengan selayak-layaknya.
2. Rekayasa genetika hendaknya tidak digunakan untuk merusak gen suatu organisme
3. Hendaknya rekayasa genetika digunakan untuk memperbaiki keadaan manusia yang semakin terpuruk
4. Hendaknya masyarakat diberi pengetahuan kembali mengenai rekayasa genetika, karenma banyak sekali masyarakat yang belum mengetahui apa itu rekayasa genetika.
1. Rekayasa genetika adalah suatu kemajuan dibidang IPTEK yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan tingkat fungsional dari suatu makhluk hidup atau organism.
2. Rekayasa genetika sangat baik digunakan asalkan masih dalam batas kewajaran manusia yang masih bias dimengerti dengan akal pikiran manusia.
3. Rekayasa genetika dapat digunakan untuk memperbaiki kerusakan dan merupakan alat untuk melakukan pembaharuan yang sangat efisien jika digunakan dengan tepat.
4. Rupanya masih banyak masyarakat yang belum benar mengerti arti rekayasa genetika itu dan apa dampaknya bagi kehidupan manusia.
5.2 Saran
1. Hendaknya rekayasa genetika dimanfaatkan dan digunakan dengan selayak-layaknya.
2. Rekayasa genetika hendaknya tidak digunakan untuk merusak gen suatu organisme
3. Hendaknya rekayasa genetika digunakan untuk memperbaiki keadaan manusia yang semakin terpuruk
4. Hendaknya masyarakat diberi pengetahuan kembali mengenai rekayasa genetika, karenma banyak sekali masyarakat yang belum mengetahui apa itu rekayasa genetika.
Download file DISINI!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar